kabartuban.com – Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi pilar ekonomi kerakyatan yang mampu menyediakan lapangan pekerjaan baru, tetapi masih minimnya kesadaran pelaku UKM untuk mempromosikan produk yang dimiliki membuat usaha tersebut sulit berkembang. Sebagian besar pelaku UKM yang ada di Tuban hanya mengandalkan promosi yang dilakukan oleh Dinas Perekonomian & Pariwisata (Disperpar) Tuban dan belum melakukan promosi sendiri maupun kelompok secara intens.
“Kami terus mendorong promosi ini melalui kegiatan pameran di luar daerah yang diikuti oleh UKM di Tuban, bulan depan beberapa UKM akan kita bawa ke pameran di Bali,” ujar Bhismo selaku Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perekonomian & Pariwisata Kabupaten Tuban kepada kabartuban.com, Kamis (28/04/2016).
Bhismo menjelaskan bahwa, pelaku UKM harus menghidupkan promosi produknya. Pelaku UKM dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya karena media sosial saat ini banyak diakses oleh masyarakat luas.
“Saya lihat saat ini UKM di Tuban mulai memanfaatkan media sosial sebagai media promosi produknya, ini bagus dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) karena semakin banyak kompetitor,” jelas Bhismo.
Menurut Bhismo, dari ribuan UKM yang ada di Tuban saat ini, tidak ada setengahnya yang dipandang memiliki prospek bagus. “Tidak semua UKM di Tuban prospeknya bagus, makanya kegiatan promosi itu perlu ditingkatkan,” katanya
Selain peningkatan promosi produk, guna meningkatkan penjualan pemerintah menggelar pasar lelang untuk memutus mata rantai tengkulak yang sering mempermainkan harga, terutama untuk hasil pertanian. Dalam pasar lelang itu, pedagang langsung bertemu dengan pembeli tapa tengkulak.
“Kami mendorong pengusaha di Tuban terutama pertanian untuk ikut pasar lelang, dengan begitu mereka lebih untung ketimbang dijual ke tengkulak,” tutup Bhismo. (lk/riz)