kabartuban.com – Pergerakan warga Desa Plandirejo dan Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban terganggu akibat dari jalan penghubung kedua desa yang tergenang air. Bahkan tidak sedikit warga yang putar balik karena takut kendaraan mereka akan mogok ketika melintasi jalan tersebut.
Dari pantauan kabartuban.com, Sabtu (20/02/2016) sedikitnya terdapat lima titik genagan air di jalan poros kecamatan tersebut, dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
Karjan (52) warga Desa Plandirejo saat ditemui di lokasi mengatakan, “Jalan poros ini sudah tergenang air selama dua hari. Perkiraan surutnya akan lama, karena sungai avur sedang meluap. Selain itu, kiriman air daerah hulu di utara Plumpang membuat debet air terus bertambah,”
Selain jalan, puluhan hektare sawah di dua desa tersebut juga tegenang air. Para petani terpaksa melakukan panen dini lantaran bulir padi menyentuh air.
Karjan menambahkan, “Sudah lama sungai disini dangkal, aliran air jadi kurang lancar, biasanya banjir seperti ini akan berlangsung minimal tiga hari, itupun kalau tidak ditambah dengan air hujan,”
Ia berharap pemerintah dapat memberikan solusi, bukan hanya soal air yang menggenangi jalan, namun juga lahan pertanian yang hampir tidak dapat ditanami setiap musim penghujan.
“Kalau tidak segera ditangani akan seperti ini terus, para petani berharap segera ada penanganan agar tidak begini terus,” harapnya
Menanggapi keluhan warganya, Camat Plumpang, Sudarmaji memastikan pihaknya akan melaporkan hal tersebut kepada pemerintah kabupaten, untuk selanjutnya segera dilakukan penanganan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten, semoga segera realisasi penangananya,” ujarnya. (luk/riz)