kabartuban.com – Kendati Kabupaten Tuban tidak dikenal sebagai daerah penghasil buah, namun wilayah yang menyimpan berjuta lembar sejarah masa silam ini juga memiliki beberapa varietas buah unggulan. Selain buah Blimbing Tasikmadu, Tuban juga memiliki varietas buah Duku khas Bumi Wali yang cukup berbeda dengan Duku dari daerah lain.
Pohon buah Duku tersebut banyak ditanam oleh warga di Desa Prunggahan Kulon, Prunggahan Wetan, dan Desa Semanding, Kecamatan Semanding, Tuban. Di wilayah yang konon dulu menjadi pusat kejayaan Tuban masa lampau tersebut, buah Duku unggulan itu masih banyak dikembangkan.
“Duku ini dari prunggahan sana, masih banyak warga yang punya pohonnya. Namun kebanyakan bukan ditanam di kebun secara besar, tapi sekedar di pekarangan rumah warga,” kata salah seorang penjual Duku prunggahan, yang ditemui kabartuban.com di lapak dagangannya, di pasar baru Tuban, Rabu (18/5/2016).
Menurutnya, untuk mendapatkan buah Duku ini tidak terlalu sulit. Masyarakat bisa mendapatkannya di pasar tradisional sampai ke toko – toko buah yang ada di kota Tuban. Namun perempuan yang menggelar dagangannya di salah satu lapak Pasar Baru Tuban (PBT) itu juga mengaku, kalau sampai dikirim (ekspor) ke luar kota, Duku Prunggahan jumlahnya masih belum mencukupi.
Sementara itu, data dari Kementerian Pertanian (kementan) menyebutkan bahwa varietas ini telah terdaftar di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) Kementan dengan nomor 004/PVL/2006.
Berdasarkan data yang diperoleh kabartuban.com menyebutkan, Duku Prunggahan ini memiliki rasa yang manis dan segar, aroma buahnya lembut, dan memiliki daya simpan yang lama sekitar 7 – 10 hari dalam suhu kamar. Dari hasil sejumlah penelitian, buah duku ini cocok ditanam di daerah dataran rendah dengan ketinggian 4-10 mdpl dengan kelembaban kering dan air tanah dangkal. Untuk harga, di PBT, Duku Prunggahan dijual dengan harga Rp. 15 ribu per kilo. (im/riz)