Minuman Kadaluwarsa Tetap Dijual

499
Petugas saat melakukan razia di lapak pedagang pasar tradisional di Tuban

kabartuban.com-Razia  makanan dan minuman (mamin) jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2017 yang digelar Dinas Perekonomian  dan Pariwisata (Disperpar) Tuban bersama tim gabungan didapatkan sejumlah merk mamin yang rusak dan kadaluwarsa.

Operasi dalam rangka Hari Natal dan Tahun baru tersebut pertama digelar di pasar tradisional dengan menyisir sejumlah pertokoan, penjual sayur hingga ke kios daging. Selanjutnya, petugas melakukan razia di swalayan.

Kabid Perdagangan Dinas Perekonomian dan Pariwisata Tuban, Bhismo Setyo Adji, saat ditemui usai razia menyatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengetahui kestabilan harga, persediaan stok barang dan untuk mengevaluasi  mamin yang kadaluwarsa dan kemasannya rusak.

“Dari hasil temuan di lapangan tim kami berhasil menyita barang yang kadaluwarsa dan kemasannya rusak,” ungkapnya kepada kabartuban.com, Selasa (20/12/2016).

Ditambahkan, untuk kebutuhan bahan pokok, menjelang tahun baru dan natal harga stabil dan stok aman. Hanya saja untuk beberapa jenis sayuran tertentu ada yang mengalami kenaikan.

“Kalau sayuran kan sifatnya  temporer, jadi kenaikannya masih wajar dan relatif, untuk selebihnya harganya normal,” paparnya.

Sementara itu, saat razia disalah satu swalayan yang ada di Kabupaten Tuban, petugas berhasil mengamankan salah satu produk kalengan  asal China yang mengandung babi. Pihaknya juga meminta agar dalam penempatannya tidak dicampur dengan jenis makanan lainnya.

“Ini harus dipisahkan jangan dicampurkan dengan makanan lainnya. Harus ditempatkan khusus agar konsumen tidak salah memilih,” tuturnya.

Diketahui, hasil razia di pasar tradisional diantaranya, Kopi Torabika 40 sachet kemasan rusak, Jahe Bima 50 sachet kemasan rusak, Tepung Kentucky Sasa 2 sachet expired atau kadaluwarsa, Blue Band Margarin 3 sachet kemasan rusak, Kerupuk Udang 3 box kemasan rusak, Susu Dancow 2 sachet kemasan rusak. (har)

/