kabartuban.com – Ada benarnya juga jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban menyebut Tuban sebagai Bumi Wali. Pasalnya, hampir di setiap wilayah di Kabupaten Tuban menyimpan jejak kisah dan peninggalan sejarah para Wali dalam menyebarkan agama Islam di tanah jawa.
Salah satunya adalah makam seorang wali agung yang berada di Desa Ngrejeng, Kecamatan Grabagan Tuban. Wali yang dikenal dengan nama Mbah Shodiqo tersebut diyakini oleh masyarakat setempat sebagai salah satu orang yang mbubak (membuka) wilayah perkampungan di Kecamatan Grabagan.
“Dulu memang belum banyak yang tahu, tapi sudah sejak empat tahun terakhir ini makam Mbah Shodiqo mulai banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, termasuk pak bupati (Fathul Huda, red) juga sering berkunjung,” kata Bahrul Ulum, Kepala Desa setempat.
Kepala Desa muda tersebut menjelaskan, berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat dan petunjuk para Kyai sepuh, Mbah Shodiqo ini merupakan murid dari Sunan Bejagung atau Syekh Ishomuddin Al-Asy’ari. Menurutnya, Mbah Shodiqo merupakan salah satu murid Sunan Bejagung yang diutus menyebarkan agama Islam di Kabupaten Tuban dan membuka alas Ngrejeng sebelum menjadi pemukiman penduduk.
“Beliau murid Sunan Bejagung, dan hingga saat ini setiap tahun warga mengadakan kegiatan Haul di tempat ini (makam mbah Shodiqo, red),” kata Kades Ngrejeng kepada kabartuban.com, Senin (25/1/2016).
Lebih lanjut Bahrul Ulum berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban mau ‘melirik’ Kecamatan Grabagan, khususnya Desa Ngrejeng, untuk dikaji dan bisa menjadi salah satu kawasan wisata andalan di Kabupaten Tuban. Mengingat, potensi wisata alam yang cukup menarik dan panorama alam yang menghampar indah di sejumlah titik Kecamatan Grabagan.
Untuk menuju makam Mbah Shodiqo, pengunjung harus melewati jalan yang berliku, melalui banyak tikungan dan tanjakan tajam. Namun demikian, kendaraan jenis apa pun bisa dipastikan dapat mencapai lokasi makam Mbah Shodiqo yang berada di puncak Desa Ngrejeng di atas ketinggian 640 Meter Di bawah Permukaan Laut (MDPL).
Berada di area makam Mbah Shodiqo, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang apik. Dari bukit tersebut, terlihat sejumlah wilayah Kecamatan Grabagan, sebagian wilayah Kecamatan Soko dan Kecamatan Montong.
Sementara itu, seorang sesepuh dan pemerhati sejarah para Wali di Kabupaten Tuban, Mbah Di mengatakan, ada benarnya juga kalau Mbah Shodiqo itu disebut sebagai Wali dan murid Sunan Bejagung. “Memang dulu Sunan Bejagung itu mengutus para muridnya untuk menyebarkan agama Islam sampai ke pelosok-pelosok Tuban,” ungkapnya.
Ditemui di kediamannya di Kelurahan Sidorejo Kecamatan (kota) Tuban, murid dari tokoh besar almarhum Kyai Murtaji tersebut juga mengatakan, jika makam Mbah Shodiqo diziarahi banyak orang itu wajar, karena semasa hidupnya membawa manfaat besar untuk umat.
“Namanya Wali itu ya pasti mbarokahi. Kita nggak perlu ribut mana bukunya yang menyebutkan Mbah Shodiqo wali dan murid Sunan Bejagung. Cerita yang berkembang di masyarakat dan turun menurun itu juga sudah cukup, yang penting manfaati, wong buku itu juga buatan manusia yang belum pasti benar, semua kita ambil hikmahnya saja,” pungkas Mbah Di. (im/riz)