kabartuban.com – Ratusan pekerja kebersihan di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) Pabrik Tuban terpaksa berhenti bekerja sejak Kamis (3/7/2025). Penyebabnya, kartu identitas kerja mereka dinonaktifkan lantaran belum menandatangani kontrak baru dengan vendor penyedia tenaga kerja.
Setidaknya 291 orang kini hanya bisa duduk-duduk di depan gerbang utama pabrik yang terletak di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, tanpa kepastian. Mereka tak bersedia menandatangani kontrak kerja baru karena perubahan status kerja dari PKWT bulanan menjadi PKWT harian dengan sistem kerja 18 hari per bulan, tanpa adanya hak kompensasi ketika kontrak berakhir.
Kontrak kerja sebelumnya telah habis sejak 1 Juli 2025. Namun hingga kini, para pekerja belum juga menerima uang kompensasi yang semestinya diberikan setelah masa kerja mereka berakhir. Padahal, menurut estimasi mereka, setiap pekerja seharusnya menerima sekitar Rp7,4 juta sebagai kompensasi atas masa kerja tiga tahun terakhir.
“Kami tidak pernah berharap kartu akses kami diblokir. Kami sudah berusaha berkomunikasi dengan pihak perusahaan soal status kerja, tapi tetap tidak ada kejelasan,” ujar Duraji, Ketua FSPMI Tuban sekaligus perwakilan para pekerja.
Duraji menyebut, pihaknya mengusulkan agar sistem kerja dikembalikan seperti semula pada bulan Oktober, yaitu dengan status PKWT bulanan. Namun, dari informasi yang mereka terima, kemungkinan perubahan itu baru akan dipertimbangkan kembali pada Januari 2026, dengan catatan masih menunggu tanda tangan dari direktur pusat.
Sejauh ini, tiga perusahaan vendor yang menjalin kerja sama dengan SIG yakni PT Wira Karya Teknika, PT Niaga Nusantara Mandiri, dan PT Sonar Persada Manunggal, belum menunjukkan itikad untuk menyelesaikan masalah kompensasi pekerja.
“Kami sudah coba bernegosiasi agar teman-teman tetap bisa masuk kerja sambil menunggu kontrak baru, tapi ditolak karena belum ada tanda tangan kontrak,” tambah Duraji.
Dari pantauan di lapangan antara pukul 10.00 hingga 13.00 WIB, para pekerja tampak menunggu di sekitar pintu masuk pabrik sambil bercengkerama satu sama lain, berharap ada kejelasan.
Jika hingga hari ini belum juga ada keputusan, para pekerja berencana menggelar aksi demonstrasi sebagai bentuk protes. Mereka saat ini telah menunggu langkah komunikasi dari PT SIG dengan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Tuban.
Di sisi lain, pihak manajemen SIG belum memberikan tanggapan resmi. Saat dihubungi, Senior Manager of Communication & CSR SIG Pabrik Tuban, Dharma Sunyata, menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa memberikan konfirmasi terkait situasi tersebut. (fah)