kabartuban.com – Tradisi ngalap berkah yang dilakukan nelayan di Kabupaten Tuban merupakan tradisi yang digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan kemudahan dalam mencari rezeki dari hasil laut.
Tradisi yang biasa disebut Larung Sesaji atau dikenal sebagai tradisi Petik Laut tersebut dilaksanakan bersamaan dengan 5 (lima) kelompok nelayan yang ada di keluarahan Sidomulyo, Kelurahan Karangsari (wilayah Timur), Kelurahan Karangsari (Njaringan), Kelurahan Karangsari (Pasar Ikan) dan Kelurahan Karangsari (Mbah Tamping dan Kingking).
Menurut Forum Generasi Pesisir Berkarya (FGPB) Kabupaten Tuban, Ali Rahmad mencetuskan ide untuk menggabungkan 3 kelurahan Sidomulyo, Kingking dan Karangsari menjadi satu kegiatan dalam sedekah laut.
“Kegiatan tersebut memang sudah dimulai sejak Selasa (13/9/2022) yaitu pemasangan kepala sapi, dan hari ini ada kegiatan kirab budaya juga larung sesaji,” jelas Ali dalam sambutannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban, Mohammad Emawan Putra menjelaskan pada pukul 15.00 Wib telah dilakukan pemasangan lima kepala sapi yang ditempatkan di 5 lokasi, yaitu Sidomulyo, Karangsari Timur, Karangsari Njaringan, Karangsari Plaza Ikan dan Karangsari Mbah Tamping dan Kingking.
“Alhamdulilah juga antusiasme masyarakat sangat luar biasa, diperkirakan kemarin disepakati cuma 400 peserta. Tapi ternyata tadi terhitung oleh panitia mencapai 1.500 peserta yang ikut,” ucap Emawan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky berharap agar persatuan antar nelayan bisa terjalin dan bisa memaknai budaya atau kearifan lokal.
“Salah satunya adalah wisata hasil petik laut yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitarnya dan dapat menjad event tahunan juga memunculkan pariwisata baru di Kabupaten Tuban,” harapnya.
Sekedar diketahui, terdapat dua sesembahan yang akan dilarungkan oleh nelayan, yaitu kepala sapi dan bekakak atau miniatur kapal. (hin/dil)