kabartuban.com — Perkembangan Kabupaten Tuban akan semakin terlihat dengan berbagai proyek pembangunan yang terus berjalan, seperti Rest Area Abirama yang menjadi daya tarik baru, kemudian disusul dengan pembangunan Taman Kota Abhipraya yang menghadirkan ruang hijau untuk masyarakat. Di pusat kota, revitalisasi Alun-alun memberikan sentuhan segar, meskipun proyek tersebut masih dalam pengerjaan.
Selain itu, rencana pembangunan Mall di pusat kota dengan nama City Mall kini menjadi sorotan utama. Terlebih, Mall tersebut akan menjadi tempat yang menyediakan fasilitas modern di dalamnya.
Namun, dengan adanya City Mall ini, eksistensi pasar tradisional yang ada di sekitar wilayah dibangunnya mall tersebut, sebagai contoh Pasar Baru Tuban, akan terancam sepi. Dampak ini akan terasa, terutama oleh pedagang yang menjual pakaian dan perabotan, lantaran City Mall digadang-gadang akan menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari.
Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, agar pusat perbelanjaan tidak berpusat di City Mall dan pasar tradisional yang ada tidak mengalami penurunan aktivitas perekonomian.
Salah seorang pedagang pasar baru yang bernama Nabiel jika beranggapan berdirinya Mall di Tuban adalah hal bagus, semua kebutuhan sehari-hari dapat terpenuhi di Mall tersebut. Namun, beriringan dengan itu ia juga memiliki kekhawatiran.
“Saya sebagai pedagang pasar nantinya yang akan berdampak, melihat keadaan pasar yang sepi ditambah dengan adanya mall yang akan berdiri di tengah pusat kota itu,” ucapnya, Jum’at (20/12/2024).
Nabiel mengeluhkan, selain pasar akan berpotensi menjadi sepi, sewa tempat pasar juga akan terus mengalami kenaikan, bahkan dikatakannya saat ini harga sewa kios di Pasar Baru Tuban naik tiga kali lipat. Ditambah seiring berjalannya waktu konsumen banyak yang memilih belanja secara daring dibandingkan harus bertransaksi di pasar.
“Apakah memang tujuan (didirikannya City Mall) membuat pasar tradisional, khususnya Pasar Baru Tuban, ini digusur untuk dijadikan daerah wisata,” kata Nabiel.
Menanggapi akan kemungkinan buruk tersebut, Sekertaris Daerah (Sekda) Budi Wiyana menjelaskan bahwa dengan berdirinya City Mall di Tuban akan banyak membawa dampak positif. Menurutnya, adanya Mall tersebut akan menjadikan pertumbuhan ekonomi yang baru.
“Biasanya kan hanya dari sektor pertambangan, dengan ini akan menghadirkan di sektor perdagangan dan jasa,” papar Budi.
Dikatakan juga oleh Budi, selain dapat menjadikan perkembangan perekonomian, City Mall dinilai akan meningkatkan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD), karena dengan adanya Mall tersebut akan menambah pendapatan melalui pajak dan kebutuhan kerja.
“Kemudian, dari tenaga kerja kita juga akan tambah, kita fokuskan dan sudah saya sampaikan kepada manajemen sana agar full nanti tenaga kerja daerah,” tambahnya.
Selain itu, Sekda Kabupaten Tuban itu juga menyebutkan bahwa City Mall hanya akan unggul pada segi fasilitas, sementara harga jual pada barang-barang di City Mall relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga di pasar-pasar tradisional.
“Namun, nanti akan kita tetap batasi jumlah dan sebagainya, tetap kita sesuaikan dengan kelayakan dan pertimbangan,” ucapnya.
Untuk mengurangi dampak negatif dari didirikannya Mall tesebut, pihaknya akan melakukan kordinasi bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Tuban untuk mengkaji lebih lanjut terkait akibat dan dampak pembangunan tersebut pada kondisi pasar. (fah/za)