Perduli Semeru Javanese Society Galang Dana

11
Javanese Society galang dana Semeru di Gor Rangga Jaya Anoraga

Kabartuban.com – Erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang  memberikan dampak yang cukup buruk bagi warga masayarakat sekitar yang ada di Kabupaten Lumajang.

Tak hanya bantuan dari pemerintah saja, masayarakat di kabupaten lain juga antusias dalam menyalurkan bantuanya termasuk Kabupaten Tuban.

Minggu 12 Desember 2021 kemarin para pemuda khususnya Tuban ber antusis menggelar acara galang dana korban Semeru di Gor Rangga Jaya Anoraga.

Para pemuda tersebut telah membentuk suatu organisasi yang bernama Javanese Society dan berdiri sejak 2020. Meskipun bisa dibilang masih baru namun semangat dan tekat mereka untuk membantu sesama sangat patut di acungi jempol, pasalnya bukan hanya dari anak Tuban saja yang hadir untuk melakuka galang dana melainkan ada yang menyempatkan waktunya dari Kudus untuk ikut antusias dalam acara galang dana di Gor Rangga Jaya Anoraga tersebut.

Nama organisasi Javanese Scociety sendiri  memiliki arti bahwa  mereka melestarikan nilai sosial di Jawa “Kita adalah komunitas dari orang jawa yang bergerak mengenalkan kebudayana jawa  yang bisa dilakukan lewat platform instagram, Facebook dan meme” Ucap Kayis selaku Admin organisasi , Senin(13/12/2021).

Kayis juga menerangkan bahwa organisasi ini bukan hanya ada di Tuban namun mereka mempunyai pusat di Semarang dan di beberapa kota memiliki cabang seperti di Tuban.

Kayis mengungkapkan bahwa galang dana ini untuk korban Semeru dan sekaligus  memberikan contoh sebagaimana kita sebagai manusia yang sosial bisa berguna untuk orang lain”  Jadi galang dana nya untuk korban semeru,sebagaimana sebisanya kita membantu memanusiakan  manusia juga”, tambahnya.

Kayis juga memberikan pesan dan kesan terhadap anak-anak muda yang lain agar  tidak melupakan sejarah maupun  kebudayaan  jawa “ untuk anak-anak yang lain saya berpesan untuk tidak melupakan sejarah  kebudayan jawa kita, karna seiring dengan berjalanya waktu terkadang mereka mengabaikan hingga lupa bagaimana budaya dari dari daerahnya masing-masing”, Tutupnya. (Nat)

/