kabartuban.com – Perkumpulan jurnalis yang tergabung dalam Ronggolawe Press Solidarity (RPS) bersama dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Sugihan, Tuban Mangrove Center (TMC) dan VES Community, melakukan kegiatan penghijauan dengan menanam pohon di Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Minggu pagi (02/02/2025).
Ratusan pohon ditanam di beberapa titik lokasi, di antaranya yaitu di kawasan Agrowisata Kebun Kelengkeng dan sepanjang tepi jalan memasuki desa setempat.
“Yang kita tanam dua jenis bibit pohon, yaitu tabebuya dan alpukat,” ungkap Ketua RPS, Khoirul Huda setelah penanaman pohon di Agrowisata Kebun Kelengkeng.
Penghijauan yang dilakukan merupakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025. Tak hanya itu, sejumlah bibit pohon juga dibagikan oleh para jurnalis kepada beberapa komunitas, lembaga pendidikan dan instansi pemerintahan.
“HPN 2025 ini kita juga ada dialog yang disiarkan melalui live melalui radio dan streaming. Sedang Puncak acara digelar 23 Februari. Ada santunan anak yatim, pembagian bantuan bibit, serta olahraga bareng berupa senam pound fit,” lanjutnya.
Kegiatan pelestarian lingkungan ini, kata Huda, rutin digelar oleh RPS Tuban. Bukan hanya dalam bentuk penanaman pohon untuk menyelamatkan mata air, mengurangi dampak abrasi dan longsor serta penghijauan, RPS Tuban juga melakukan kegiatan pelepasan hewan ke alam.
“Penanaman kita lakukan berpindah-pindah, bergantung daerah mana yang dirasa paling membutuhkan. Seperti Desa Sugihan ini yang sedang gencar melakukan penghijauan, jadi kita support,” ujar Huda.
Sedangkan Kepala Desa (Kades) Sugihan, Zito Warsito yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan oleh RPS Tuban di daerahnya. Kegiatan tersebut, kata Zito, juga membantu pemasaran Agrowisata Kebun Kelengkeng Sugihan sehingga dapat dikenal lebih banyak orang.
“Melalui ini kami juga ingin mensosialisasikan atau menginformasikan bahwa di Desa Sugihan ini ada wisata agro yang layak dikunjungi dan dinikmati, serta menjadi edukasi bagi generasi penerus terkait lingkungan,” ucap Zito.
Agrowisata Kebun Kelengkeng itu diketahui memiliki luas mencapai 15 hektar. 12,5 hektar di antaranya merupakan kebun kelengkeng, sementara sisanya seluas 2,5 hektar digunakan sebagai area camping, parkir, joglo dan berbagai tempat refreshing lain.
“Harapannya, sepulang dari sini ribuan orang yang datang ini akan bercerita ke keluarga, tetangga, teman dan koleganya bahwa ada wisata Agro Kebun Kelengkeng di sini. Sebab, selain peserta dari Jawa Timur, juga datang peserta dari Jawa Tengah,” pungkasnya. (red/rill)
