kabartuban.com – Puluhan mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe Tuban (Unirow) yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi damai memperingati September Hitam. Aksi tersebut berlangsung di Taman Sleko, Tuban, pada Kamis (12/09/2024).
Dalam aksi tersebut, mahasiswa terlihat membawa keranda mayat yang bergambar korban pelanggaran hak asasi manusia (HAM) serta membentangkan spanduk bertuliskan “Menolak Lupa September Hitam”. Selain melakukan orasi, mereka juga mengadakan diskusi terkait kasus-kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu.
Ketua Koordinator Lapangan, Sobirul Ma’arif, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bagian dari Aksi Kamisan, yang bertujuan mengajak masyarakat untuk terus mengingat pelanggaran HAM yang terjadi di masa lalu, termasuk kasus-kasus hingga tahun 2019.
“Kami mengadakan aksi ini tidak hanya untuk berorasi, tetapi juga melakukan diskusi melingkar yang membahas kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu,” jelas Sobirul.
Ia menambahkan bahwa aksi tersebut ditujukan khususnya kepada pemerintah, terutama kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Mahasiswa menuntut agar pemerintah lebih serius menangani kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan.
Sobirul juga menyoroti kinerja penegak hukum, mengingat janji Presiden pada tahun 2023 yang menyatakan penyesalan atas kasus-kasus pelanggaran HAM yang terjadi dan berjanji akan mencari keadilan serta menghukum para pelaku.
“Namun, hingga saat ini, aparat maupun pemerintah belum juga menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM berat ini,” pungkasnya. (fah/zum)