Pohon Jati 70 Tahun Tumbang, Kuburan Berhamburan

721

kabartuban.com – Hujan lebat disertai angin kencang menggegerkan sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban malam tadi, Rabu (17/2/2016). Angin ribut yang berhembus sangat kencang mengakibatkan sejumlah pohon besar bertumbangan.

Pohon tumbang, salah satunya pohon jati yang berumur lebih dari 70 tahun di makam Sidopati Kelurahan Sidorejo Kacamatan (kota) Tuban. Tumbangnya pohon tersebut juga mengakibatkan batu nisan kuburan yang berada di sekitarnya berhamburan.

Salah satu saksi mata, Tarmani mengatakan, tumbangnya pohon besar tersebut terjadi pada saat puncak angin ribut yang berhembus sangat kencang mengiringi hujan deras yang mengguyur kota Tuban selama kurang lebih dua jam tadi malam, sekitar pukul 20.00 WIB s.d 22.00 WIB.

“Waktu kejadian malam tadi saya sedang mengikuti pengajian rutin di mushola yang berada di sekitar makam. Kami semua terjebak di dalam mushola dan kondisi lampu mati, sehingga gelap gulita. Secara tiba-tiba kami mendengar suara bruak, sangat keras. Kami cari-cari nggak keliatan, karena memang saat itu kondisi gelap gulita,” terangnya.

Menurutnya, tumbangnya pohon berdiameter sekitar 1 meter tersebut diketahui setelah hujan mulai reda, saat jamaah pengajian bergerak pulang dari mushola. Pohon tersebut juga sempat memutus jalan di sebelah utara makam, dan kemudian dipotong oleh warga sekitar pada pagi harinya, Kamis (18/2/2016).

Sementara itu, Joko Ludiono selaku Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyatakan, gumpalan awan hitam atau disebut dengan Awan Cumulonimbus merupakan salah satu penyebab terjadinya  awan pembawa hujan, dan fenomena sebelum hujan yang diikuti oleh angin yang disertai petir.

“Sebelumnya kita sudah update di media sosial sekitar pukul 17.00 WIB, satu jam sesudahnya langsung hujan deras dan angin,” terangnya.

Joko menambahkan, pohon tumbang terjadi di Kecamatan Semanding, Plumpang, Rengel, Widang, Jenu dan di Tuban Kota. Dia menghimbau, agar masyarakat hati-hati terhadap bencana, banjir, maupun puting beliung, mengingat belakangan ini curah hujan tinggi. (har/im)

/