kabartuban.com – Posisi papan duga Bojonegoro masih menunjukan di atas siaga hijau dan berpotensi banjir di daerah hilir Tuban. Tinggi Muka Air (TMA) Bengawan Solo di Karangnongko, Bojonegoro dilaporkan mengalami penurunan, namun begitu kewspadaan justru aka terjadi enam higga sembilan jam kedepan di Kabupaten Tuban.
Kasi Kesiapsiagaan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban Saefiyudin mengatakan, posisi ketinggian air bengawan solo di papan duga Karangnongko lebih tinggi dibanding dengan banjir pertama yang terjadi pada Selasa 9 februari lalu, dan itu berarti potensi akan lebih besar di daerah Tuban.
“Ketinggian air lebih besar daripada selasa lalu, kami khawatir potensi banjir akan lebih besar juga di hilir,” terangnya.
Informasi yang diterima kabartuban.com, Minggu (14/2/2016), pantauan terakhir ketinggian air di papan duga Bojonegoro hingga pukul 12.00 siang masih berada di angka 14.20 Phielschal, atau di atas siaga hijau (13.00). Sementara di papan duga Kecamatan Babat berada pada angka 7.80 Phielschal lebih atau di atas siaga hijau (7.00), dari pantauan sebelumnya berada di 7.76.
“Kami minta kepada warga di bantaran mulai Kecamatan Parengan, Soko, Rengel, Plumpang hingga Widang meningkatkan kewaspadaan, mudah-mudahan air tidak meluber, karena posisi lokal tidak diguyur hujan dan tidak ada tambahan volume air,” kata Asep.
Sementara itu, kondsi anak sungai bengawan solo di Kecamatan Parengan, yakni sungai Kening yang sempat meluber juga berstatus aman, posisi hulu yang tida hujan membuat sungai tersebut tidak terlalu banyak berkontribusi terhadap penambahan volume air bengawan solo di Tuban.
“Sungai kening aman, daerah hulunya tidak hujan jadi suplai air ke bengawan solo tidak terlalu banyak, “ pungkas Asep. (im/riz)