kabartuban.com – Setelah membentuk desa tanguh bencana, badan penangulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Tuban kembali membentuk forum masyarakat peduli pengurangan resiko bencana (FMPPRB) yang beranggotakan dari berbagai elemen masyarakat yang berada di Bumi Wali Tuban.
“Kabupaten Tuban adalah daerah ke 15 di propinsi Jawa Timur yang rawan akan bencana, oleh karena itu pembentukan forum seperti adalah bagian dari uapaya BPBD mengikutsertakan lapisan masyarakat untuk mengantisiapasi dan mengurangi resiko bencana,” Kata Joko Ludiyono Kepala BPBD Kabupaten Tuban (15/12).
Lebih lanjut mantan Camat Widang sebelum menahkodai badan baru di pemkab Tuban ini menjelaskan, berdasarkan peta bencana yang sudah dimiliki oleh BPBD, terdapat beberapa titik potensi bencana yang mengancam masyarakat tuban, jika tidak dilakukan antisispasi mulai dini.
“Terdapat 25 KM desa dibantaran suangai bengawan solo yang tidak memiliki tangul, dua kecamatan di pesisir pantai yang tidak memiliki tangkis pemecah gelombang, jadi bisa dibayangkan jika terjadi bencana,” Terang Joko pada Bhirawa.
Sementara tugas dari FMPPRB selain membantu BPBD dalam penangulangan bencana, juga diharapkan memberikan pemahaman pada masyarakat yang wilayahnya masuk dalam rawan bencana. “Yang perlu diingat, bencana itu bisa diprediksi, tapi tapi tidak bisa dihindari, keberadaan FMPPRB ini nanti yang membantu kita dalam melakukan pemetaan wilayah serta memberi masukan kita dalam penangulangan bencana,” Kata Joko Ludiyono.
Sementara Ketua FMPPRB Kabupaten Tuban, Teguh Budi Utomo saat dikonfirmasi Bhirawa mengungkapkan, apa yang dikerjakan oleh forum tersebut bersifat sosial atas dasar kepedulian pada ancaman bencana.
“Kita terpangil untuk ikut membantu pemerintah, apalagi setelah kita melihat peta potensi bencana BPBD, baik akibat atau dampak dari industri ataupun karena rusaknya lingklungan dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab,” Kata Pria kelahiran Rengel Tuban ini pada Bhirawa.(hud)