kabartuban.com – Univestitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban terus disorot oleh sejumlah kalangan, terkait dengan ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi terbesar di Bumi Wali Tuban ini tidak bisa dipakai untuk mendaftar sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS).
“Legalitas ada dua, satu ijin operasional, kedua akreditasi. Kalau ijin operasional aktif, bukan berarti prodi terkait sudah terakteditasi. Sementara syarat ijasah bisa dipakai itu kalo prodi terakteditasi,” Kata Aji Dahlan Alumni Unirow tahun 2006 (9/6).
Lebihlanjut diterangkan, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) itu harus dimiliki oleh sebuah lembaga pendidikan, apalagi keberadan Unirow menjadi rujukan masyarakat Tuban dan sekitarnya untuk meniti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
“Wong sekolahan saja ada akreditasi oleh Badan Standart Nasional Pendidikan (BSNP), masak PT ngak ada ?, jadi Dikti itu mengeluarkan ijin operasional dan BAN-PT mengeluarkan akreditasi untuk masing-masing prodi, dan Unirow belum punya itu,” Lanjut Aji Dahlan.
Alumni lain juga mengungkapkan, kalau selama ini standar dosen prodi belum memenuhi ketentuan yang disyaratkan, dimana masih banyak standar guru ikut menjadi dosen pada perguruan tinggi.
“Unirow menjadi kampus nomor satu se Indonesia, dengan dosen nyambi guru SMA, SMP hingga Guru SD,” Kata Miftahul Huda Alumni Unirow Tahun 2005 (9/6).
Pria yang saat ini aktif sebagai pegiatan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Forum Indonesia Untuk Trasparansi Anggaran (Fitra) Jatim ini juga mensayangkan masih adanya aktifitas perkuliahan jarak jauh.
“Ditempat tinggal saya (Kecamatan Soko Tuban.red), hingga saat ini masih ada kelas jauh yang dilakukan oleh Unirow, jangan melakukan pembohongan publik lah, ini kan demi perbaikan dan kwalitas pendidikan serta masadepan anak bangsa,” Terang mantan ketua PC PMII Tuban ini.
Sebelumnya, Drs. Hadi Tugur, MPd, MM (Rektor Unirow Tuban) saat dikonfirmasi mengungkapkan kalau ada upaya pembunuhan karakter lembaga pendidikan yang ia nahkodai selama ini.
Mantan Caleg DPR RI dari Partai Demokrat dapil IX (Tuban dan Bojonegoro) ini mengklaim bahwa permasalahan tidak diterimanya Alumni Unirow yang mendaftarakan sebagai CPNS hanya pada lokal Tuban saja, sementara pada wilayah lain mahasiwanya diterima dan saat ini katanya sudah menjadi PNS. (kh)