Produsen Tahu di Tuban Harapkan Harga Kedelai Tidak Meroket Naik

5
Foto kedelai yang mengalami kenaikan harga

kabartuban.com – Kementerian Perdagangan melaporkan tren kenaikan harga kedelai masih berlanjut pada pekan kedua Februari 2022. Bahkan, kenaikan harga bahan baku tempe dan tahu itu bakal menyentuh di angka tertinggi sebesar US$15,78 per bushels pada Mei 2022.

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim mengatakan, kenaikan harga kedelai itu disebabkan inflasi di negara produsen yang belakangan berdampak pada meningkatnya biaya input produksi, sewa lahan hingga kekurangan tenaga kerja. Di sisi lain, ketidakpastian cuaca di negara produsen turut andil mendorong petani kedelai menaikkan harga.

Sebagai bentuk protes mahalnya harga kedelai, perajin tahu dan tempe di pulau Jawa  rencananya akan melakukan  mogok produksi selama 3 hari dari 21-23 Februari 2022.

Salah satunya adalah perajin tahu di Merakurak Tuban, yang pabriknya sendiri sudah berdiri sekitar 10 tahunan mengaku, bahwa memang merasakan dampak daripada kedelai yang naik ini, namun pria umur 53 tahun ini tetap ingin mempertahankan pembeli dan para tengkulak tahu yang beli pada pabriknya

“Ingin tetap mempertahankan dan memproduksi  terhadap konsumen agar mereka kebutuhannya juga terpenuhi,”ucap Matyani.

Sekedar diketahui produksi tahunya tersebut di pasarkan di Montong, Kerek, dan Tambakboyo. Matyani berharap untuk pemerintah segera ambil Tindakan terkait hal tersebut, sebab para produsen sendiri merasa keberatan akan harga kedelai yang naik dan tidak seperti biasanya, “Ya semoga kedelai bisa turun dan harganya nggak meroket terus,”. Harapnya.

Masih katanya, bahwa ia tetap akan berproduksi karena tahu merupakan makanan pokok semua orang dan terakhir dia mengatakan untuk pemerintah segera ambil tindakan secepatnya.Nat

/