Proyek Tol Demak-Tuban, Bambang Irawan Minta Masyarakat Tak Panik

15
Kepala DLH Tuban, Bambang Irawan

kabartuban.com-Setelah dilakukannya tahapan konsultasi publik terkait rencana pembangunan proyek tol Demak-Tuban pada pertengahan Februari lalu, pihak konsultan turun ke lokasi di 35 desa yang akan dilalui Proyek Strategis Negara (PSN) tersebut.

Disampaikan pula oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban, Bambang Irawan. Menurutnya setelah diadakan konsultasi publik tersebut, pihak konsultan perencana dan Konsultan Feasbility Study (Studi kelayakan) melakukan pendataan di lapangan yang hingga saat ini belum selesai.

“Termasuk kelayakan lingkungan, studi amdalnya nanti seperti apa, itu belum ada dan akan disosialisasikan tahap berikutnya,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/05/2022).

Diakuinya, sempat ada masalah di Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding. Pasalnya, data dari konsultan ada yang melewati masjid, namun masalah tersebut sudah ditindaklanjuti untuk dilaporkan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Nanti pada sidang amdalnya juga akan kami sampaikan jika bermasalah di lapangan, masyarakat nanti juga akan jadi pesertanya.

Update pembebasan lahannya kapan, nunggu tahapan selanjutnya,” tandasnya.
Selain itu, Bambang juga telah mengkomunikasikan dengan konsultan terkait rencana exit tol dan rest areanya, sebab ada rencana perubahan.

“Exit tol yang rencana di Kecamatan Kerek digeser, kalau bisa yang mendekati kawasan industri di Tuban.

Sehingga wilayah kota tidak ribet. Rencananya, ada dua exit tol yang di Kabupaten Tuban,” terangnya.

Terkahir Kepala Dinas tersebut berpesan kepada masyarakat, khususnya yang akan dilewati rencana proyek tol agar tidak panik.

Sebab, ini masih studi, belum pembebasan lahan, dan dimungkinkan bisa berubah kalau dianggap sangat rawan dan berisiko akan digeser.

Ia juga menyampaikan jika tahapan-tahapan proses rencana pembangunan tol tidak mengalami perubahan.

“Tetap sesuai rencana awal, belum ada pemberitahuan lagi,” pungkasnya.

Untuk diketahui, 35 desa dari lima kecamatan terdampak rencana pembangunan ruas tol Demak-Tuban masing-masing Desa Jatisari, Karangrejo, Kayen, Latsari, Ngujuran, Siding, Sukoharjo, Tenggerkulon dan Tlogoagung di Kecamatan Bancar; Desa Gaji, Gemulung, Jarorejo, Kasiman, Kedungrejo, Margomulyo, Padasan, Temayang dan Wolutengah di Kecamatan Kerek; Desa Kapu, Pongpongan, Tahulu, Tegalrejo, Temandang, Tuwiri Kulon dan Tuwiri Wetan di Kecamatan Merakurak; Desa Bektiharjo, Boto, Genaharjo, Penambangan, Prunggahan Kulon dan Sambongrejo di Kecamatan Semanding; Desa Belikanget, Cokrowati, Mander dan Plajan di Kecamatan Tambakboyo.

Kemudian untuk trase jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban meliputi enam desa dari satu kecamatan, yakni Desa Bandungrejo, Jatimulyo, Magersari, Plandirejo, Plumpang dan Sambungrejo di Kecamatan Plumpang.(Hin/Nat)

/