kabartuban.com – Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi salah satu pilar ekonomi kerakyatan di Tuban yang tak lagi bisa dibendung. Alon – alon kota Tuban yang biasanya ramai di hari Sabtu dan Minggu, pada bulan Ramadlan kali ini hampir setiap malam menjadi pasar rakyat dan PKL makin membludak.
Dari pantauan kabartuban.com malam tadi, hampir di setiap jengkal daerah alon – alon Tuban sesak dengan para pedagang dan pengunjung yang menikmati “pasar malam” alon – alon. Berbagai macam barang diperdagangkan di tempat tersebut. Bahkan area pasar sore di wilayah Boom yang seharusnya menjadi pusat perdagangan malam, tidak bisa menandingi geliat perdagangan di tengah alon – alon kota tersebut.
Dari perkiraan wartawan media ini, lebih dari 200 PKL menjajakan dagangannya. Mulai kaos, berbagai pakaian, makanan ringan, hingga berbagai macam permainan untuk anak – anak. Salah seorang pedagang, Sundarti mengatakan, “Dulu awalnya kita ogah berdagang di sini, namun begitu sekali mencoba dan tahu hasilnya, rasanya eman – eman kalau tidak jualan,” tuturnya.
“Bulan Ramadlan ini benar – benar berkah, penjualan dagangan saya naik beberapa kali lipat dibandingkan dengan hasil biasanya,” imbuhnya.
Sementara itu, salah seorang pengunjung mengatakan, “Perdagangan di sini luar biasa, perputaran ekonominya juga pasti cukup besar. Coba saja kita angan – angan, kalau kita perkirakan ini ada 200 pedagang dan transaksi minimal mereka dalam satu malam adalah 100 ribu rupiah, maka setiap malam ada transaksi ekonomi rakyat 20.000.000 rupiah. Dan kemungkinan besar juga lebih dari angka itu mas,” kata Ilham, yang merupakan salah satu pengusaha meubeler di Tuban.
Sementara itu, tampak petugas Satpol-PP berjaga di beberapa sudut daerah alon – alon. Begitu juga petugas parkir terlihat cukup banyak, karena hampir di semua jalan yang melingkar 360 derajat, dipakai untuk tempat parkir. (riz/im)