kabartuban.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban merencanakan susur sungai Bengawan Solo tepatnya di Bulan Januari 2022, hal ini dilakukan guna memetakan kerawanan tanggul. Kegiatan tersebut dimulai dari Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang hingga Widang sepanjang 79,74 Kilometer (KM) baik melalui jalur darat maupun air.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Tuban, Darmaji mengatakan titik awal susur sungai sesuai rencana dari Desa Menilo, Soko, dan berakhir di Desa Simorejo, Widang. Kegiatan tersebut dalam rangka pemetaan dini terhadap kondisi kerawanan tanggul sungai.
“Range Plan Identitification Susur Sungai Bengawan Solo 79,74 Km,” Ucap Kepala Pelaksana.
Sekadar diketahui, susur Sungai Bengawan Solo menjadi agenda rutin tahunan di Kabupaten Tuban. Peta atau zona rawan Banjir dikategorikan menjadi tiga, yaitu di Desa Tambakrejo, Kanorejo, Ngadirejo. Jika dalam ketiga tersebut sudah menerima luberan air Bengawan Solo, maka bisa dipastikan juga akan berdampak pada dua desa lainnya yakni Karangtinoto dan Bulurejo.
Tepatnya pada tanggal 9 Januari 2019 BPBD telah melaksanakan kegiatan susur sungai dengan jarak tempuh kurang lebih 43,9 Km. Untuk jarak tersebut ditemui sekitar 24 titik sleeding yang bisa longsor apabila Tinggi Muka Air (TMA) mengalami kenaikan. Temuan tersebut kemudian dikoordinasi BPBD dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Salah satu tanggul yang rawan terjadi ambles ada di Desa Sembungrejo, Kecamatan Plumpang. Penurunan tanah tanggul penahan banjir tersebut , pertama kali terjadi di musim kemarau 2019. Turunnya tanah tanggul terjadi pada saat kondisi air Bengawan Solo terjadi penurunan