Rengut Nyawa Ibu Muda, BPBD & Dinas Pertambangan Akan Tutup Lokasi Tambang

321
kabartuban.com – Musim penghujan seperti saat ini, masyarakat diharapkan waspada dan berhati-hati akan ancaman dari bencana alam yang seaktu-waktu terjadi. Seperti yang dialami oleh Siti Munzaroh (29) warga Desa Kedungjambe, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban yang meregang nyawa setelah tertimpa bongkahan batu besar saat terjadi longsor di dekat rumahnya.
Peristiwa yang menewaskan ibu muda ini terjadi pada (2/3) petang, korban sedang membeli bakso keliling di bawah tebing bekas tambang pasir kwarsa yang berada di desa dan tak jauh dari rumah korban, yang saat itu cuaca sedang hujan gerimis.
Tiba-tiba bongkahan batu dengan ukuran besar tergelincir dari tebing bekas tambang pasir kuarsa dengan ketinggian sekitar delapan meter. “Pada saat mau beli bakso, tiba-tiba ada bongkahan bantu yang mengelinding dari bukit yang tak jauh dari rumah-nya, dan korban tidak bisa menghindar,” kata AKP Totok, Kapolsek Singgahan, Kabupaten Tuban. (3/3)
Karena tidak bisa menghindar akhirnya korban tertimpa bongkahan batu besar dari bekas tambang galian C pasir kuarsa. Ibu muda tersebut langsung tewas di lokasi kejadian. Sementara penjual bakso keliling tersebut berhasil selamat dari kejadian longsor dari tebing bekas galian itu. “Memang kondisi cuaca saat itu gerimis. Saat kejadian itu untuk penjual bakso berhasil menyelamatkan diri,” lanjut Kapolsek Singgahan.
Sedangkan sejumlah warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkan kepada pihak kepolisian. Saat dilokasi kejadian petugas melakukan identifikasi terhadap korban dan kemudian mengevakuasi korban dari tempat kejadian perkara (TKP). “korban baru bisa dievakuasi dengan bantuan warga sekitar. Kita juga melakukan pemeriksaan dan visum terhadap korban bersama dengan petugas Puskesmas, setelah itu kita serahkan ke keluarga untuk dimakam-kan malam itu juga” Terang AKP Totok.
Melihat kejadian tersebut, Kepala BPBD Kabupaten Tuban, Drs. Joko Ludiyono, M.Si menghimbau pada masyarakat luas, agar berhati-hati pada wilayah yang masuk dalam peta rawan bencana yang telah disusun dan disosialisasikan BPBD Tuban.  “Kita berharap kejadian ini jadi pembelajaran sekaligus hikmah serta mudah-mudahan tidak terjadi kembali. Kita menghimbau masyarakat waspada dengan situasi alam sekitar yang pernah terjadi bencana,” Kata Joko Ludiyono.
Mantan Camat Widang ini juga mengungkapkan, kalau pihaknya saat ini sedang berkordinasi dengan dinas pertambangan agar lokasi tersebut ditutup, karena hasil pengamatan BPBD masih ada retakan-retakan yang berpotensi lonsor.  “Termasuk ada 13 rumah warga yang kita himbau untuk tidak tinggal sementara disekitar lokasi tersebu, karena puncak musim hujan akan terjadi pada bulan maret ini, khusunya kalau terjadi hujan dengan intensitas lebih dari tiga jam berturut-turut,” Terang Joko.
Beberapa wilayah rawan bencana dan longsor yang dipetakan oleh BPBD diantaranya Wilayah kecamatan Semending, Grabakan, Rengel, singahan, Montong, Merakurak dan wilayah Kecamatan Kerek. “Khususnya anak-anak, jangan bermain di area lokasi tersebut,” Pungkas Kepala BPBD Kabupaten Tuban. (kh)
/