kabartuban.com – Perusahaan asal Rusia, Rosneft yang dikenal sebagai perusahaan multinasional terbesar dan penghasil berbagai macam produk perminyakan, saat ini telah memenangkan tender pembangunan kilang minyak di Tuban, dengan besaran nilai investasi mencapai 13 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 175, 5 Triliun.
Dilansir dari Kompas.com, Jumat (20/05/2016), Presiden Joko Widodo sepakat dengan pilihan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, bahwa Rosneft akan bekerjasama dengan PT Pertamina (Persero) dalam pembangunan kilang minyak di Kabupaten Tuban dengan kapasitas produksi sebesar 320.000 barel per hari.
Menanggapi hal tersebut, Budi Wiyana selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tuban saat ditemui diacara Pelantikan PNS di Pendopo Krido Manunggal Tuban mengaku, pihaknya sudah pernah berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait dengan rencana-rencana investasi dalam rangka ketahanan energi.
“Ini kan berawal dari paket kebijakan ekonomi ke-7, bahwa dalam rangka ketahanan energi, mereka akan membangun kilang baru di 2 tempat, yakni Tuban dan Bontang,” terangnya kepada kabartuban.com, Selasa (24/5/2016).
Budi melanjutkan, selain itu Rosneft juga akan melakukan revitalisasi di Cilacap, Balongan, dan Balikpapan. Mengingat di Tuban adalah kilang baru, sehingga ada penugasan kepada Pertamina yang bekerjasama dengan pihak investor.
“Itu ranahnya mereka, mereka sudah melakukan prosedur-prosedur untuk domainnya mereka, dan akhirnya yang disepakati kemarin dari kunjungan pak presiden ke Rusia,” paparnya.
Menurutnya, akan ada tahapan yang mana pada hari Kamis (26/5/2015) Rosneft dan Jokowi akan menyusun rencana perusahaan patungan, dan setelah itu akan ada studi-studi teknis, perencanan teknis, dengan kondisi lahannya dan kemudian aspek pembiayaannya.
“Setelah itu secara bersamaan akan melakukan proses perizinan, dan meskipun sudah koordinasi dengan daerah, nanti akan lebih sering lagi,” tutup Budi. (har/riz)