kabartuban.com- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, membuat harga emas turut merangkak naik. Hal itu berimbas kepada sepinya konsumen di sejumlah toko emas yang ada di Kabupaten Tuban, seperti sentra penjualan emas barat Pasar Baru, Jalan Gajahmada Kota Tuban, Sabtu (5/9/2015).
Menurut pelayan toko di salah satu pertokoan emas Jalan Gajahmada, Tuban Ermi (23), kenaikan harga emas sudah dirasakan sejak awal pekan ini, menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mencapai Rp. 14.000 per dolar.
“Sekitar minggu ini sepertinya udah naik mas, sudah ada perubahan harga emas,” kata Ermi.
Remi mengatakan, harga emas 24 karat, saat ini mencapai kiesaran Rp. 515.000 per gram, dari harga sebelumnya Rp. 506.000 per gram, emas 70 persen, naik dari Rp.390.000 per gram menjadi kisaran Rp.410.000 per gram, emas kadar 40 persen dari harga Rp.230.000 per gram menjadi Rp.240.000 per gram.
“Kalau kadar paling rendah sepertinya belum ada perubahan, harganya masih tetap emas dengan karat 30 persen misalnya, masih dikisaran 170 per gram,” terang Ermi.
Akibat kenaikan harga emas, daya beli masyarakat juga menurun, apalagi di daerah Kabupaten Tuban yang sebagian masyarakatnya merupakan petani, sangat bergantug dengan alam untuk berinvestasi emas.
“Udah harganya mahal, musim kemarau, toko emas tambah sepi, coba musim panen setidaknya masih lumayan banyak petani yang baru panen itu biasanya beli emas,” imbuh pelayan toko emas itu.
Untuk diketahui, selain berdampak secara langsung terhadap harga emas, melemahnya nilai tukar rupiah juga berdampak kepada sejumlah usaha yang membutuhan bahan baku impor sebagai bahan baku, seperti tahu dan tempe yang berbahan baku kedelai impor. (im)