kabartuban.com – Sejumlah aktivis Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tuban, mendatangi Mapolres Tuban untuk meneriakkan aspirasinya. Dengan lantang mereka mendesak agar Polisi bersikap tegas dalam menangani perkara, Senin (2/2/2015).
Aksi kali ini juga dalam rangka mengenang seratus hari Pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Jokowi Widodo. Puluhan Mahasiswa tersebut menyampaikan agar Presiden RI tidak hanya menjadi corong-corong politik saja. Namun, perlu memihak kepada rakyat dan segera menyelesaikan kisruh KPK dengan Polri.
“Kepolisian Tuban harus tegas dalam menangani perkara, baik pemberantasan obat terlarang, maupun terhadap kasus yang ada di Tuban, yang belum selesai,” teriak, Fatkhur Rahman, Korlap aksi.
Dalam orasinya, Fatkhur menyatakan bahwa ketegasan Institusi Polisi menjadi penting untuk menjaga keamanan amaupun ketertiban di Kabupaten Tuban. Pasalnya, Tuban telah menjadi surga yang empuk bagi bandar-bandar Karnopen.
“Terbukti masih banyak pengedar obat terlarang berkeliaran, jangan sampai masyarakat takut sama Polisi, yang harus takut itu pengedar karnopen,” ungkap aktivis ini.
Sementara itu, AKBP Guruh Arif Darmawan, Kapolres Tuban menyatakan bahwa pihaknya sudah berusaha secara maksimal dalam menjalankan tugas. Kapolres baru tersebut menemui aktivis Mahasiswa di halaman Mapolres Tuban.
“Setiap apel pagi, saya selalu mengikatkan kepada anggota bahwa kita menjalanan tugas dan bertanggung jawab kepada Polda Jatim, namun di atasnya lagi bertanggung jawab pada Gusti Allah,” jelas Kapolres di hadapan para aktivis.
Kapolres Tuban yang sebelumnya bertugas di Donggala tersebut menegaskan bahwa semua masalah di Tuban ini tidak boleh digeneralisir. Saat ini, Kepolisian terus memberiakan pelayan terbaik bagi masyarakat dan menegakkan perkara tanpa tebang pilih.
“Kita juga membuka layanan pengaduan, baik pesan singkat (SMS) maupun telepon selama 24 jam untuk masyarakat,” tegasnya. (im)