kabartuban.com – Rektor Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban, Hadi Tugur akhirnya angkat bicara terkait kabar non aktifnya status Unirow. Hadi Tugur menyampaikan bahwa ketika terjadi sidak oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekddikti) pada senin (29/6/2015) yang lalu, ada kelengkapan administratif dari Unirow yang masih kurang.
“Saat ada sidak dari Kemristekdikti, persyaratan Unirow masih ada yang kurang,”tutur Hadi Tugur saat dikonfirmasi melalui ponselnya, minggu (5/7/2015).
Dalam keterangannya, Hadi Tugur juga menjelaskan bahwa tidak aktifnya status Unirow karena terdapat dua dokumen yang belum dilengkapi. Sehingga, mempengaruhi status Unirow menjadi non aktif. Akan tetapi, Hadi Tugur menjelaskan bahwa seusai disidak oleh kemristekdikiti, pihak kampus langsung melengkapi persyaratan tersebut. “Sudah dilengkapi, seusai disidak langsung dilengkapi kok,” katanya.
Kendati demikian, Hadi Tugur yang sudah menjabat dua periode sebagai rektor UNIROW ini belum bisa memastikan kapan status Unirow kembali aktif. Tetapi dirinya berani menjamin bahwa tidak lebih dari satu bulan, status Unirow akan kembali aktif. “Belum ada satu bulan mungkin sudah aktif kembali,” tandasnya.
Sementara itu, menanggapi sejumlah tudingan bahwa tidak aktifnya status Unirow merupakan efek dari kinerja Rektor yang kurang kompeten, lelaki yang juga menjabat sebagai Ketua PSSI Tuban itu menampik keras.
Menurutnya, tudingan tersebut sama sekali tidak berdasar dan tidak ada hubungannya dengan statusnya sebagai rektor. Pasalnya, bertahun-tahun menjabat sebagai rektor, dirinya sudah berkomitmen akan terus memajukan Unirow menjadi salah satu perguruan tinggi yang berkualitas dan bermutu. “Tidak ada hubungannya dengan kinerja saya itu,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, munculnya status nonaktif terhadap Perguruan Tinggi Universitas PGRI Ronggolawe (UNIROW) Tuban yang beralamatkan di Jalan Manunggal Nomor 62 Tuban membuat sejumlah alumnus kecewa dengan kinerja rektor. Selain itu, para alumnus juga mempertanyakan keabsahan ijzah yang sudah dikeluarkan kampus terbesar di Kabupaten Tuban itu. Bahkan, tidak sedikit pula mereka mengeluhkan keberadaan kelas jauh yang dilaksanakan Unirow dengan minimnya fasilitas kuliah yang pernah diikuti. (im)