kabartuban.com – Warga sekitar kilang minyak PT (Trans Pasific Petrochemical Indotama) TPPI di Desa Tasikharjo dan Desa Remen mengaku kerap mencium bau tak sedap yang diduga berasal dari kilang minyak perusahaan tersebut.
Warga mengaku bau itu sudah lama dirasakan dan terutama muncul disiang hari saat hembusan angin dari kilang minyak mengarah ke pemukiman warga. “Baunya tiba-tiba muncul seperti bau elpiji,” ujar Agus salah satu warga Desa Remen.
Namun, Agus mengaku saat ini bau gas sudah jarang dirasakan warga, dan mungkin hanya sesekali saja. “Sudah jarang sekarang, kapan hari itu sering tercium,” jelas Agus kepada kabartuban.com Rabu (13/04/2016).
General Manager TPPI, Masputra Agung saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa, bau gas yang dicium oleh warga sekitar kilang minyak satu bulan yang lalu bukanlah gas murni, melainkan hasil penguapan fraksi ringan Naptha di tangki yang mudah menguap dalam kondisi tertentu.
“Ada internal floating roof yang sobek, dan bocornya sudah satu bulan lalu,” jelasnya.
Agung menambahkan bahwa, ada dua titik kebocoran yakni di area proses dan salah satu tangki. Ia mengaku bahwa kebocoran saat ini sudah ditangani, salah satu pusat kebocoran sudah diperbaiki dan difungsikan kembali.
“Satu titik sudah selesai diperbaiki dan difungsikan kembali, sementara satu titik lagi di area proes sudah di isolasi menunggu barang tibauntuk perbaikan atau penggantian,” terangnya.
Menurutnya, bau gas yang menyerupai durian busuk yang tercium oleh warga tidak berbahaya bagi kesehatan, karena konsentrasinya sangat rendah dan berada dibawah ambang batas yang disyaratkan untuk kesehatan manusia.
“Konsentasinya rendah dibawah 1 PPM, jauh dari paparan yang disyaratkan bagi kesehatan manusia, tutupnya. (lk/riz)
