kabartuban.com – Menanggapi pernyataan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir dalam sebuah kesempatan di Kediri Jawa Timur, Rektor Unirow Hadi Tugur menyatakan bahwa tidak ada masalah dengan Unirow. Menurut Tugur, pernyataan menteri itu juga harus dilihat dulu masalahnya, Kalau Unirow tidak termasuk dan akan tetap menerima pendaftaran mahasiswa baru.
Seperti dilansir antarajatim.com, Menteri Nasir menyatakan, “PT (Perguruan Tinggi) bermasalah nonaktif, tidak boleh terima mahasiswa baru dan menyelesaikan yang sudah ada. Jika nekat akan ditutup,” katanya saat kegiatan peluncuran mobil berbahan bakar energi alternatif, yaitu berbahan bakar panas matahari dan listrik di kampus Politeknik Kediri, Jawa Timur, Minggu.
Perhatian sejumlah kalangan akademisi di Tuban kemudian tertuju kepada Unirow, pasalnya kabar status non aktifnya Unirow telah santer diberitakan di sejumlah media. Jika dkaitkan dengan pernyataan Menteri Nasir tersebut, maka otomatif Unirow terancam ditutup. Status Non Aktifnya Unirow juga telah tercatat secara pada situs resmi Pangkalan Data Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah menonaktifkan 235 perguruan tinggi di Indonesia karena tidak memenuhi kualifikasi dengan baik seperti terlalu banyak memiliki prodi yang tidak sesuai standar, rasionya tidak sesuai antara dosen dan mahasiwa, tidak memiliki fasilitas dan juga karena sedang konflik.
Dari 235 PT yang dinonaktifkan tersebut termasuk Unirow Tuban, konsekwensinya Unirow mereka tidak akan mendapatkan bantuan dana hibah. Dosen perguruan tinggi itu pun tidak akan mendapatkan dana riset. Bila ada dosen yang mencari beasiswa pun tidak akan dikasih dan ijazah yang mereka keluarkan, akibatnya ilegal. (pul/im)