kabartuban.com – Pemerintah Kabupaten Tuban memfokuskan perhatiannya kepada masyarakat kecil yang terdampak secara sosial ekonomi, akibat melemahnya putaran ekonomi di Kabupaten Tuban karena penyebaran Covid-19 di jawa Timur. Sebagai upaya untuk meringankan beban rakyat kecil, Pemkab Tuban akan menggelar pasar murah dengan menyiapkan 9.900 paket sembako yang akan diberikan kepada pedagang kecil terdampak.
Kepada wartawan media ini, Kepala Diskoperindag Kabupaten Tuban Agus Wijaya mengatakan, pasar murah itu dilakukan untuk membantu masyarakat yang secara langsung berhenti dan terganggu kerjanya akibat pemberlakuan Social Distancing untuk pencegahan Covid-19.
“Sasarannya khsusus pedagang keliling yang tidak bisa jualan, PKL, tukang becak Sunan Bonang, dan Asongan yang tempatnya jualan ditutup. Mereka nanti akan mendapatkan kupon yang sudah tertera namanya, khusus orang Tuban,” terangnya, Jum’at (03/04/2020)
Terkait teknis pendistribusian, Agus Wijaya menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan mekanisme tertentu, sehingga sesuai dengan SOP dan protokol kesehatan yang berlaku saat ini, di tengah wabah Virus Corona. Karena konsepnya pasar murah, Agus mengatakan bahwa ada biaya 5 ribu rupiah untuk satu paket sembako.
“Kami akan mengadakan pasar murah itu dalam tiga tahap. Tahap pertama di awal bulan april, tahap kedua menjelang atau awal bulan puasa, dan tahap ketiga menjelang lebaran
Di pihak yang sama, Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Hussein mengatakan, Pemkab Tuban telah menyiapkan dana awal sebesar 15 Miliar untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Tuban, yang akan diperuntukan beberapa program dan kegiatan Gugus Tugas Covid-19, diantaranya mencukupi kebutuhan APD di Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan, serta memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak langsung dengan menggelar operasi pasar khsusus.
“Calon penerimanya diutamakan masyarakat yang belum terdaftar bantuan PKH, BPNTD maupun Bansos lainnya. Selain itu, calon penerima memiliki kegiatan usaha yang secara langsung terdampak kebijakan penanganan Covid-19,” kata Wabup.
Sementara itu, sejumlah masyarakat merespon positif upaya pemerintah tersebut. Apa yang dilakukan pemerintah setidaknya telah menunjukan perhatian dan usaha untuk meringankan beban masyarakat.
“Lumayan lah, daripada nggak ada sama sekali. Paling tidak ada perhatian buat kami yang makin tidak jelas ini. Kita semua tidak tahu kapan ini semua akan berakhir, itu berarti kita juga tidak tahu kapan bisa mulai kerja normal lagi,” kata Arif yang kesehariannya mencari rejeki di terminal wisata Kebonsari Tuban. (im/dil)