kabartuban.com – Cuaca ekstrem disertai gelombang tinggi kembali memukul aktivitas nelayan di Tuban. Sejumlah kapal yang bersandar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palang mengalami kerusakan, dan karam, pada Senin (19/8/2025).
Salah satu pemilik kapal, Solin (45), nelayan asal Palang, mengaku kapalnya menjadi yang paling parah terdampak. Ia menuturkan, sebelum kejadian, ia bersama anak buah kapal (ABK) bersiap melaut pada sore hari. Namun, siang hari tiba-tiba datang gelombang tinggi, Sehingga pihaknya gagal melaut. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Kapal saya ini rusaknya yang paling parah, mas. Kerugiannya sekitar Rp150 juta. Kapal harus dibawa ke darat untuk diperbaiki dan itu bisa memakan waktu berbulan-bulan. Sementara ini saya tidak bisa melaut,” ujar Solin, pada Rabu (20/08/2025).
Ia berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, baik dalam bentuk bantuan maupun perbaikan fasilitas pelabuhan. Menurutnya, TPI Palang perlu dibangun penahan gelombang (breakwater) di sisi barat, seperti yang ada di selatan, agar kapal lebih aman saat ombak besar datang.
Kepala Desa Palang, Asad, membenarkan bahwa gelombang tinggi kali ini menyebabkan tiga kapal rusak berat dan empat kapal lainnya mengalami kerusakan ringan.
“Saya berharap pemerintah daerah tidak tinggal diam. Karena pengelolaan TPI ini milik daerah, maka breakwater harus diperhatikan lagi supaya kejadian seperti ini tidak terulang,” tegas Asad.
Ia menambahkan, pembangunan breakwater di sisi barat sangat dibutuhkan untuk melindungi kapal nelayan dari hantaman gelombang tinggi yang sewaktu-waktu bisa terjadi. (fah)