kabartuban.com – Musim hujan yang mulai tiba ini membuat warga Desa Kedungharjo, Kecamatan Widang Tuban resah. Pasalnya tanggul utama sungai bengawan solo yang berada di daerah tersebut retak sepanjang lebih dari 8 meter. Warga khawatir, musim hujan dan meningkatnya debit air sungai dapat memperparah kondisi tanggul sehingga memicu banjir besar.
Retaknya tanggul utama bengawan solo tersebut telah diketahui sejak sepekan terakhir. Retakan muncul di bagian utama tanggul, yakni penyangga beton dengan diameter panjang 8 meter dan lebar rekahan rata-rata 12 hingga 20 centimeter.
Dari informasi yang didapat wartawan media ini, selain penyangga beton di sisi luar, tanggul bagian dalam juga amblas sepanjang hampir 50 meter. Bahkan, bagian tanggul di sisi dalam tinggal menyisakan ketebalan atau lebar rata-rata hanya 1 meter, dan langsung berhadapan dengan arus sungai.
Sebagai upaya pencegahan oeh warga. Saat ini tanggul sisi dalam hanya diperkuat batang bambu, dengan harapan dapat mencegah tanggul dari longsor dan terkikis air.
Kepala Desa Kedungharjo, Siman Jaya menyatakan, “Kami sudah melaporkan kondisi tanggul ini ke pemerintah daerah, kami berharap dapat segera ditangani. Namun hingga kini belum ada penanganan serius, sehingga membuat warga semakin cemas,” ungkapnya, Senin (14/12/2015).
Menurutnya, keresahan warga makin bertambah, karena posisi tanggul hanya berjarak kurang dari tiga meter dari pemukiman. “Warga takut tanggul penangkis air itu dapat jebol, mengingat debit air bengawan solo yang mulai meningkat sejak sepekan terakhir ini,” pungkasnya. (im/riz)