kabartuban.com – Rupanya perilaku Buang Air Besar (BAB) sembarangan masih bisa ditemui di salah satu desa yang ada di Kabupaten Tuban, hal ini tentu berdampak pada kesehatan masyarakat khususnya masyarakat Kabupaten Tuban.
Salah satu warga Semanding, Tatik (53) menyebutkan bahwa hingga saat ini masih sering ditemukan warga yang BAB sembarangan di sungai.
“Ya memang sudah ada yang punya WC ada yang belum,” papar Mak Tik sapaan akrabnya saat diwawancarai oleh reporter media kabartuban.com, Senin (5/9/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Mak Tik menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) telah banyak melakukan sosialisasi terkait larangan BAB di sembarang tempat.
Baca Juga: Imbas Proyek Pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban, SMAN 1 Plumpang Terancam Digusur
“Sudah banyak dan sering dilakukan sosialisasi, tapi ya gimana lagi,” ujarnya.
Nantinya, jika hal tersebut masih terus dilakukan, maka dampak yang paling sering terjadi akibat BAB sembarangan ke sungai adalah Escherichia Coli yang menyebabkan diare.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban, Bambang Priyo Utomo membeberkan jika di Kabupaten Tuban sendiri masih ditemukan kebiasaan BAB sembarangan.
“Masih ada yang di tepi pantai, dekat sungai dan lain-lain,” jelasnya.
Lanjut Bambang, terdapat beberapa desa yang sudah terbebas dari perilaku buang air besar sembarangan dan masuk dalam kategori Open Defecation Free (ODF) yaitu sekitar 39% desa ODF.
Adapun hal tersebut Bambang menghimbau kepada seluruh masyarakat Tuban jika jamban merupakan kebutuhan sehari-hari, hal tersebut juga untuk mendukung masyarakat yang sehat dan terhindar dari penyakit diare.
“Jadi sebaiknya semua Kartu Keluarga (KK) wajib ada, punya, dan dipakai,” tutupnya. (hin/dil)