Home HEADLINE Waspada, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Selama Nataru di Tuban

Waspada, BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Selama Nataru di Tuban

17

kabartuban.com – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tinggal menghitung hari. Namun di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai, khususnya di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas III Kabupaten Tuban, Muchammad Nur mengungkapkan adanya potensi hujan yang dapat terjadi pada siang hingga sore hari selama periode libur Nataru. Kondisi ini diperkuat dengan rilis resmi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo yang menyebutkan adanya potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur pada periode 21 hingga 31 Desember 2025 khususnya di wilayah Kabupaten Tuban.

Dalam rilis tersebut, BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan sedang hingga lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es. Kabupaten Tuban menjadi salah satu wilayah yang masuk dalam zona kewaspadaan.

BMKG Juanda dalam rilis tertulis bahwa, saat ini seluruh wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan, bahkan beberapa daerah diprakirakan sudah berada pada fase puncak musim hujan. Dalam 11 hari ke depan, potensi cuaca ekstrem diprediksi meningkat dan dapat berdampak signifikan terhadap aktivitas masyarakat, termasuk perjalanan dan kegiatan wisata selama libur akhir tahun.
Peningkatan cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh aktifnya Monsun Asia serta kemunculan bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia selatan Jawa Barat. Meski tidak berdampak langsung, fenomena tersebut memicu peningkatan intensitas hujan di Jawa Timur, termasuk naiknya tinggi gelombang di perairan sekitar.

Selain itu, suhu muka laut di perairan Selat Madura yang masih cukup hangat serta kondisi atmosfer lokal yang labil turut mendukung pertumbuhan awan konvektif. Kondisi ini berpotensi menimbulkan hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang.

BMKG mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi secara tiba-tiba selama periode libur Nataru. Wilayah dengan topografi curam, perbukitan, atau tebing diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko banjir, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang.

Masyarakat juga diimbau untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG. Sebagai informasi, puncak musim penghujan di Jawa Timur diprediksi terjadi pada rentang Januari hingga Februari mendatang. (fah)