Dumbek, Suguhan Tradisional Khas Lebaran

kabartuban.com – Menjelang lebaran yang tinggal menyisahkan beberapa hari ini, membuat pembuat kue jajanan tradisional khas Tuban ini kuwalahan. Dumbek nama jajanan yang dibungkus daun lontar serta memiliki rasa kenyal dan khas ini di buru untuk dijadikan oleh-oleh berkunjung sanak kerabat.

Salah satu tempat sentar pembuat dumbek, Sahenan (64) warga Desa kesamben, Kecamatan Plumpang saat ditemui kabartubam.com mengaku, menjelang lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah, pihaknya mendapatkan orderan hingga 5000 biji dumbek perharinya. Hal tersebut berbeda dengan hari-hari biasa yang hanya 1000 biji untuk melayani permintaan di pasar lokal.

“Akhir-akhir ini permintaaan melonjak keras mas, kalau hari biasa hanya 1000 biji, tapi mendekati lebaran hingga 5000 biji dumbek,” kata Haji Sahenan panggilan akrabnya kepada kabartuban.com, Sabtu (1/6/2019).

Pembuatan jajanan tradisional ini masih kata Sahenan, pihaknya ditemani istri tercintanya Sukariyem (58)  dengan di bantu dua anaknya untuk membuat wadah dumbeknya. Lontar yang digunakan untuk pembungkus dumbek, ia dapatkan dari penjual daun lontar asal Kecamatan Semanding yang tiap hari distoki. Sedangkan bahan pembuatan adonan yang dituangkan dalam pembungkus daun yakni, kelapa tua, tepung beras dan gula jawa, apabila pemesan menginginkan warna putih, maka pewarnya menggunakan gula pasir.

Cara membuatnya, kelapa diparut kemudian di ambil santannya, setelah itu seluruh bahan yang lainnya di campur jadi satu hingga merata. Setelah dirasa cukup, adonan tersebut disaring dan siap untuk dituangkan kedalam slontongan (daun lontar yang dibuat wadah) yang telah di panaskan di dalam panci dengan api tungku kayu bakar. Proses pemasakan kurang lebih hingga satu jam, apabila menginginkan semakin lama, maka semakin lama juga dimasaknya.

“Kue dumbek ini bertahan hingga dua malam, tapi kalau dimasukkan dalam kulkas maksimal seminggu,” tambahnya.

Harga dumbek yang di bandrol juga relatif murah tidak terlalu mahal, cukup dengan uang Rp 1000 per sampai dengan Rp 2000 biji bisa di bawah pulang untuk oleh-oleh keluarga dan cocok disuguhkan untuk hidangan lebaran.

Sementara pembeli yang kebetulan bisa ditemui roperter ini pada saat membeli dumbek mengaku, kue basah khas Tuban ini memiliki rasa yang enak, kenyal dan khas. Pihaknya menjadi pelanggan tetap kalau sedang berlibur dan dapat dipastikan mampir untuk membeli dumbek buatan Haji Sahenan.

“Tiap liburan pasti mampir sini mas, kalau membeli yang minimal 40 hingga 50 biji,” sambungnya. (dur)

Populer Minggu Ini

TPPI Ungkap Penyebab Kebakaran Karena Bocoran Pompa Picu Api, Tak Ada Ledakan dan Korban

kabartuban.com – Pihak PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)...

Kepanikan di Tasikharjo, kebakaran di Area TPPI Bikin Warga Lari Tunggang-Langgang

kabartuban.com - Siang itu, Kamis (16/10), suasana di Desa...

Petani di Tuban Temukan Mortir Aktif Saat Bajak Sawah, Diduga Peninggalan Zaman Kolonial

kabartuban.com - Ketenangan warga Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten...

Tahan Abrasi, Dinas Kehutanan Rancang Rekayasa Mangrove di Pesisir Tuban

kabartuban.com - Upaya pelestarian kawasan pesisir di Kabupaten Tuban...

SPPG Glondonggede Tutup Usai Insiden Dugaan Keracunan MBG di SMKN Tambakboyo

kabartuban.com - Insiden dugaan keracunan makanan bergizi (MBG) di...
spot_img

Artikel Terkait