Aliansi GMNI Adakan Demo Tolak Kenaikan BBM dan Desak DPRD Tuban Berantas Mafia Migas

kabartuban.com – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Tuban mengadakan demo sebagai bentuk protes wacana pemerintah mengevaluasi harga bahan bakar minyak bersubsidi, seperti Pertalite.

Belasan mahasiswa tersebut melakukan aksi demo di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban di JL. Teuku Umar, Kamis siang (01/9/2022).

Pantauan reporter kabartuban.com di lapangan, aksi demo tersebut dijaga ketat oleh aparat kepolisian Polres Tuban, hingga para aktivis mahasiswa tersebut dipersilahkan untuk memasuki Ruang Rapat Gabungan untuk melakukan audiensi.

Para mahasiswa saat melakukan audiensi di Ruang Rapat Gabungan DPRD

Ketua DPC GMNI Tuban Khusnun Niam, mengungkapkan jika mereka membawa isu nasional sesuai dengan konsolidasi Dewan Perwakilan Provinsi (DPP) GMNI pada Selasa (30/8/2022).

Adapun tuntutan yang mereka bawa adalah sebagai berikut:

1. Menunut Pemerintah RI berdaulat untuk mengambil sikap dengan membeli BBM dai negara produsen minyak termurah demi meningkatkan beban APBN.

2. Mendesak presiden RI untuk tidak menaikkan harga BBM karena sangat menindas rakyat.

3. Mendesak presiden RI untuk memberantas memburu rantai-rantai BBM Bersubsidi.

4. Mendesak presiden RI untuk mengevaluasi mengambil Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) karena tidak mampu menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan terhadap pengawasan perindustrian BBM.

5. Mendesak KPK untuk memeriksa BPH Migas terkait adanya dugaan penyelewengan distribusi BBM bersubsidi.

Baca Juga: SBI Dukung Pendidikan Indonesia Melalui Program Beasiswa GOTA

Dalam aksi tersebut, Khusnus Niam menyebutkan agar pemerintah dapat mengkaji lebih dalam terkait kenaikan BBM yang dinilai menghambat perekonomian masyarakat Indonesia.

” Pemerintah bisa lebih detail untuk mengkaji kenaikan BBM, karena itu bakal menjadikan perekonomian Indonesia akan terhambat,” paparnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Hymawan Zaldy selaku jabatan fungsional, yang mana didelegasikan untuk audiensi dengan aktivis mahasiswa sebagai perwakilan dari Ketua DPRD mengatakan bahwa para mahasiswa dari perguruan tinggi tersebut menyampaikan aspirasinya yang bertujuan untuk menolak adanya kenaikan BBM.

“Ini adalah forum dari mahasiswa yang ada di Tuban dari beberapa perguruan. Mereka semua menyampaikan aspirasi yang bertujuan untuk menolak adanya kenaikan BBM,” ujarnya.

Baca Juga: Kasus DBD Naik, Dinkes Tuban Gelontorkan Dana 275 Juta untuk Fogging

Tambahnya, jika menurut penuturan aliansi mahasiswa tersebut menyebutkan bahwa naiknya BBM dinilai belum cukup kuat untuk ekonomi masyarakat.

“Karena kita barusan ada pandemi Covid-19 dan ekonomi juga belum pulih terus sekarang ada kenaikan BBM,” ujarnya.

Kendati demikian, menanggapi aksi panic buying yang terjadi di wilayah Kabupaten Tuban Hymawan enggan berkomentar banyak.

“Sekali lagi kalau pandangan ini adalah ranahnya Pak Miyadi. Kami tidak boleh menyembutkan beberapa statement,” tegasnya. (hin/dil)

Populer Minggu Ini

Remaja di Tuban Tewas Usai Tabrak Truk Misterius di Jalan Ring Road

kabartuban.com - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan KH...

Warga Tuban Laporkan Oknum Polisi ke Polda Jatim Terkait Dugaan Salah Tangkap dan Penganiayaan

kabartuban.com - Dugaan kasus salah tangkap disertai dugaan penganiayaan...

Mayat Lansia Ditemukan Membusuk di Celah Tebing Kapur Pakis

kabartuban.com - Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, digegerkan dengan...

Pengangguran Turun 6.571 Orang, Tapi Minat Warga Tuban untuk Bekerja Menyusut

kabartuban.com - Angka pengangguran di Kabupaten Tuban kembali menurun....

Pekerja Tanpa mengenakan APD, Dinkes Desak Penggarap Puskesmas Merakurak Patuh K3

kabartuban.com - Proyek pembangunan Puskesmas Merakurak mendapat sorotan tajam...

Artikel Terkait