Tujuh Hari Menyisir Laut, Tim SAR Tutup Operasi Pencarian Nelayan Socorejo

kabartuban.com – pencarian terhadap seorang nelayan yang hilang di perairan Socorejo, Kecamatan Jenu, selama tujuh hari akhirnya resmi dihentikan. Penutupan operasi SAR dilakukan pada Selasa (25/11/2025) sekitar pukul 14.30–15.30 WIB di Balai Desa Socorejo, dan dihadiri oleh Forkopimka, keluarga korban, Rukun Nelayan, Kepala Desa, serta perwakilan Tim SAR gabungan.

kasat Polairud Tuban, AKP Dean Tommy, membenarkan bahwa operasi pencarian telah ditutup sesuai standar prosedur setelah upaya maksimal dilakukan selama tujuh hari.

“Ya, mas, dihentikan tadi. Penutupan Ops SAR dilakukan bersama Forkompika, keluarga korban, Rukun Nelayan, Kepala Desa, dan perwakilan tim SAR gabungan,” ujarnya.

Menurut Polairud, pihak keluarga menerima keputusan penghentian pencarian tersebut. Mereka juga menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim gabungan selama sepekan.

“Keluarga menerima dan menyampaikan terima kasih atas kerja tim SAR yang telah berupaya secara maksimal,” jelas Dean.

Meski operasi resmi ditutup, Polairud, BPBD, serta jaringan nelayan tetap membuka peluang pencarian lanjutan apabila ada informasi dari masyarakat.

“Kami masih terus melakukan pemantauan dan menyampaikan ke jaringan nelayan di Jawa Tengah maupun Lamongan. Bila ada info ditemukan, kami siap membantu evakuasi,” tambahnya.

Terkait prosesi tabur bunga di laut sebagai tanda penutupan pencarian, Dean menjelaskan bahwa hingga saat ini belum dilaksanakan.

“Belum ada. Nanti pihak keluarga yang akan melakukan,” ujarnya.

Dean mengungkapkan bahwa kendala utama dalam pencarian adalah tidak adanya saksi yang melihat langsung saat korban tenggelam.

“Kendalanya tidak ada saksi yang melihat saat tenggelam. Yang ditemukan hanya perahu, dan perahu itu pun sudah bergerak,” terangnya.

Karena minimnya informasi titik hilang, tim SAR melakukan penyisiran di beberapa area, mulai dari lokasi keberangkatan, titik-titik yang biasa digunakan korban saat melaut, hingga area ditemukannya perahu.

Meskipun cuaca cenderung baik, arus bawah laut disebut meningkat terutama pada siang hari, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi tim di lapangan.

Tambah Dean, pihaknya kembali mengingatkan para nelayan agar selalu memperhatikan aspek keselamatan saat melaut.

“Himbauannya, bisa beraktivitas di laut tetapi selalu cek kelayakan armada, lengkapi alat keselamatan termasuk life jacket, update informasi cuaca BMKG, dan jangan melaut sendirian,” pesan Dean.

Ia juga menegaskan agar nelayan tidak memaksakan diri melaut apabila kondisi tubuh tidak sehat.

Diberitakan sebelumnya insiden ini terjadi pada Rabu (19/11/2025), seorang nelayan bernama Tarsip warga asal Dusun Karangdowo, Desa Socorejo, Jenu dinyatakan hilang seusai perahu milik korban yang ditemukan warga sudah dalam kondisi tanpa awak di kejauhan kurang lebih 7 mil dari bibir pantai. (fah)

Populer Minggu Ini

Remaja di Tuban Tewas Usai Tabrak Truk Misterius di Jalan Ring Road

kabartuban.com - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan KH...

Warga Tuban Laporkan Oknum Polisi ke Polda Jatim Terkait Dugaan Salah Tangkap dan Penganiayaan

kabartuban.com - Dugaan kasus salah tangkap disertai dugaan penganiayaan...

Mayat Lansia Ditemukan Membusuk di Celah Tebing Kapur Pakis

kabartuban.com - Warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, digegerkan dengan...

Pengangguran Turun 6.571 Orang, Tapi Minat Warga Tuban untuk Bekerja Menyusut

kabartuban.com - Angka pengangguran di Kabupaten Tuban kembali menurun....

Pekerja Tanpa mengenakan APD, Dinkes Desak Penggarap Puskesmas Merakurak Patuh K3

kabartuban.com - Proyek pembangunan Puskesmas Merakurak mendapat sorotan tajam...

Artikel Terkait