kabartuban.com – Usaha kuliner malam masih cukup menjanjikan di Bumi Tuban. Kota yang terus berkembang ini, kini hampir tak pernah tidur. Kapan pun ingin mengenyangkan perut, atau sekadar menikmati hangatnya kopi, Tuban selalu siap untuk itu.
Salah seorang warga kota yang dijumpai kabartuban.com mengatakan, “Kalau di Tuban ini nggak bakal kelaparan mas, mau cari makan kapan pun ada. Kecuali kalau nggak ada duit,” ucap Aditya dengan tersenyum tawa.
Menurutnya, banyaknya penjual makanan dan minuman di kota ini sangat menguntungkan. Bagi para pedagang, tentu saja merupakan berkah tersendiri. Faktanya penjual makanan di Tuban terus menjamur, baik yang Pedagang Kaki Lima (PKL), maupun yang punya modal mendirikan depot atau rumah makan.
“Kemudian untuk kita, masyarakat atau para pendatang di kota Tuban, tentu saja sangat dimudahkan. Kapanpun kita cari makan, banyak yang jual dengan berbagai menu khas masing – masing,” kata Aditya, pemuda yang tinggal di Kelurahan Latsari Tuban tersebut.
Ditemui setelah berziarah di makam Sunan Bonang Tuban, pemuda lain yang sedang bersama Aditya menyinggung harga makanan di Tuban yang menurutnya relatif mahal.
Eko, pemuda asal Kecamatan Grabakan itu mengatakan, “Enak sih mas, kapan pun lapar, selalu ada yang jual makanan di sini. Masakannya ya enak – enak, cuma di Tuban ini harganya agak mahal kalau dibandingkan dengan kota lain,” kata Eko.
Sementara itu, salah seorang pedagang makanan yang enggan disebutkan namanya mengaku, bahwa omset penjualannya mencapai dua juta setiap malam. “Kadang sepi, dan kadang juga ramai. Paling sekitar satu sampai dua juta mas,” pungkasnya. (riz/im)
