kabartuban.com – Anak jalanan dan punk semakin menjamur di berbagai titik lokasi Kota Tuban, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3A PMD) Kabupaten Tuban mengaku sulit untuk melakukan pembinaan. Kepala Dinsos P3A PMD Kabupaten Tuban, Sugeng Purnomo menyebutkan, faktor keluarga dan lingkungan memiliki andil paling besar atas terjadinya hal tersebut.
“Memang itu ngaruh di sosial, tapi untuk penanganan itu sebetulnya kan ada di mindset (pola pikir) mereka, dalam arti ya memang itu tadi, mungkin broken home, mungkin ya sudah malas sekolah, dan lain sebagainya,” ucap Sugeng, Rabu (15/01/2025).
Meski pihaknya mengaku dapat menampung para anak jalanan dan punk yang ada untuk dibina di Dinas Sosial, tapi terdapat batasan waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah sebelum akhirnya harus dikembalikan kepada keluarga masing-masing.
“Kita tampung, toh kadang ya (setelah) keluar, kembali lagi (ke jalanan). Kita tampung, orang tuanya ngambil, sama orang tuanya juga dilepas. Kan ya repot,” ungkapnya.
Karena itu, menurut Sugeng, pengaruh keluarga dan lingkungan sangat penting dalam membentuk pola pikir anak, terutama ketika anak-anak sedang mencari identitas diri di usia awal remaja. Keluarga juga memiliki peran penting dalam pengawasan, khususnya oleh orang tua agar pergaulan anak ketika di luar rumah dapat lebih dikontrol. Sugeng menilai hal tersebut memiliki andil yang besar.
Namun, Sugeng mengaku pihaknya kesulitan untuk mengurangi jumlah anak jalanan dan punk yang berkeliaran di beberapa titik lampu merah yang ada di Kota Tuban.
“Karena kita nggak ada waktu sampai nyentuh ke situ, termasuk kelemahan kita,” kata Sugeng.
Hal ini lantaran ketika para anak jalanan dan punk ditertibkan ke Dinsos P3A PMD Kabupaten Tuban, harus ada biaya makan, pelatihan dan konselor untuk mereka. Untuk itu Sugeng meminta agar seluruh elemen yang ada dapat terlibat untuk mengurangi jumlah anak jalanan dan punk yang ada.
“Tidak hanya (mengandalkan) pemerintah, dalam arti Dinsos. Termasuk masyarakat, jangan semua itu dilimpahkan pemerintah, itu repot gitu loh, sementara tadi lingkungan juga nggak perduli. Nggak ada yang ngasih tau, nggak ada yang nuturi, kan gitu,” pungkasnya. (za)