Bak Mutiara Terpendam, Subandi Seorang Difabel Asal Maibit Ini Lihai Membuat Wayang Dari Kertas Karton

349
Muhammad Agus Subandi (21), seorang difabel asal Maibit yang pandai membuat wayang dari kertas karton.

kabartuban.comKreatif, tidak pantang menyerah, berani mencoba sesuatu hal baru, sepertinya kalimat tersebut patut disematkan untuk Muhammad Agus Subandi (21) asal Desa Maibit, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban yang berhasil membuat karya wayang berasal dari kertas karton, Jumat (15/7/2022).

Dimulai dari coba-coba yang pada akhirnya mengahantarkan Agus Subandi menggeluti dunia wayang, ia mengaku sadar memiliki potensi tersebut di umur antara 10-11 tahun.

“Awalnya saya hanya iseng terus melukis wayang dan akhirnya menggeluti dunia pembuatan wayang dari kertas karton. Saya sadar kalau punya potensi di umur 10-11 tahun,” paparnya saat diwawancarai oleh reporter kabartuban.com.

Keterbatasan fisik tidak membatasi ia untuk berkarya, diceritakan sedikit olehnya bahwa untuk pengerjaan wayang dari kertas karton tersebut ia kerjakan sendiri, namun terkadang juga dibantu oleh temannya.

Sapaan akrab mas Agus ini mematok harga wayang beragam tergantung ukuran yaitu mulai dari harga Rp15.000 hingga Rp150.000.

Baca juga: Miliki Riwayat Gangguan Jiwa, Warga Desa Kembangbilo Hajar Tetangga Hingga Tewas

“Untuk satu bulan bisa membuat berapa wayang itu tergantung ukuran juga bentuk dan kerumitannya. Untuk pembuatan sendiri tergantung apakah ada pemesanan atau tidak,” ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut ia juga berharap khususnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban untuk dapat memberikan wadah bagi pelaku usaha agar dapat memasarkan produknya hingga ke luar daerah.

“Saya berharap bisa dibantu untuk diberikan wadah agar produk yang saya buat dapat dilihat juga oleh orang banyak,” harapnya.

Wayang yang terbuat dari kertas karton karya Agus Subandi.

Adapun dr. Ratna selaku mentor yang pertama kali menemukan Mas Agus Subandi mengaku takjub akan potensi yang dipunyai olehnya, dimana ditengah keterbatasan yang ia miliki, ia tidak menyerah dan mau berusaha.

“Ini merupakan pameran pertama kali dari mas Subandi yang baru saya temukan, dalam artian dia punya karya yang luar biasa, tapi dia tidak pernah keluar rumah. Nah ketika saya kunjungi kemarin saya berpikir ini kalau nggak di wartakan atau dikembangkan istilahnya “eman” karena dia ototdidak juga,” ucapnya saat acara Kidung Sumurup, Jumat (1/7/2022) lalu.

Lanjut dr. Ratna, ia juga berharap melalui pameran tersebut dapat membuka jalan Subandi untuk bisa lebih meningkatkan kemampuannya agar produk yang dibuatnya dapat dikenal oleh masyarakat luas.

“Semoga bisa membuka jalan usaha mas Subandi agar produknya dapat kenal banyak masyarakat dan tentunya akan secara mandiri mendapatkan income yang masuk dari pesanan-pesanan wayang,” paparnya.

Selain menerima pembuatan wayang, Agus Subandi juga bisa membuat layang-layang yang unik nan bagus, membuat mainan truk untuk anak-anak, juga kaligrafi.

“Sebenarnya untuk kreatifitas yang dimiliki sangat luar biasa. Seninya dia punya talenta yang luar biasa. Kan emang ini ibaratnya Mutiara yang terpendam dan mudah-mudahan setelah ini ada campur tangan pemerintah untuk membantu kreatifitasnya,” tutupnya. (hin/dil)

/