kabartuban.com – Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Tuban menyebut jika fenomena hujan yang turun masih akan terus berlangsung, hal ini juga disampaikan langsung oleh Kepala BMKG, Zem Arianto Padama jika Kabupaten Tuban saat ini sudah memasuki puncak musim kemarau.
Diperkirakan hujan dengan intensitas ringan akan terus berlangsung hingga bulan September 2022, hal tersebut dikarenakan terdapat kombinasi berbagai faktor alam yang menjadikan sebagian wilayah di Indonesia akan tetap dilanda hujan dengan intensitas lebat, walau sudah berada di puncak musim kemarau.
“Faktor alam tersebut dikarenakan menghangatnya suhu muka laut (SML) Indonesia dan masih aktifnya fenomena La Nina,” ucapnya saat diwawancarai via WhatsApp, Kamis (1/9/2022).
Baca Juga: Kasus DBD Naik, Dinkes Tuban Gelontorkan Dana 275 Juta untuk Fogging
La Nina sendiri berkotribusi terhadap peningkatan supply uap air dari arah Samudera Pasifik. Maka dari itu Zem menyebukan jika musim kemarau pada tahun ini dikategorikan sebagai kemarau basah.
“Untuk tahun ini kemaraunnya dikategorikan basah karena masih ada kejadian hujannya, bahkan terjadi hujan lebat atau ekstrem yang pernah ada di Bulan Juli dan beberapa hari lalu di Bulan Agustus,” sambungnya.
Sementara itu, Analisis Klimatologi BMKG, Supari menjelaskan jika fenomena La Nina yang saat ini berada pada intensitas lemah dengan indeks sebesar -091 diperkirakan masih akan terus berlanjut. Setidaknya, hingga periode September hingga November 2022.
“Kondisi ini menunjukkan bahwa anomaly iklim yang dirasakan Indonesia saat ini merupakan bagian indikasi dampak perubahan iklim. Kondisi suhu muka laut yang hangat diperkirakan akan terus terjadi hingga Oktober-November 2022,” jelasnya. (hin/dil)