Dinas Pendidikan Cabang Tuban, Serahkan Masalah ke Keluarga dan Sekolah Tekait Dugaan Bullying

526
Dinas Pendidikan Cabang Tuban, Edi Sukarno.

kabartuban.com – Dinas Pendidikan Cabang Tuban, belum bisa memberikan penjelasan, terkait dugaan bullying terhadap korban gantung diri Jumat (27/7/2018) sore , yang masih berstatus pelajar salah satu SMA Negeri di Tuban.

“Maaf saya belum bisa memberikan penjelasan karena masih perkembangan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Cabang Tuban, Edi Sukarno kepada Kabartuban.com, Sabtu (28/7/2018).

Menurutnya, untuk sementara, permasalahan tersebut diserahkan ke pihak tim sekolahnya dan keluarga, kalau pun itu, memang ada dugaan perlakuan buliying kepada korban. Walaupun demikian, pihaknya berharap tak ada spekulasi ke arah tersebut.

“Kita serahkan tim sekolah dan keluarga kalau memang ada dugaan tapi jangan berspekulasi. Mudah-mudahan murni pribadi,” tambahnya.

Terkait hal tersebut, Dewan Pendidikan Kabupaten Tuban, akan melakukan penelusuran kasus dugaan bully yang menimpa M. Noval At Thoriq. Dan menjadi bahan evaluasi Pemkab Tuban, yang baru saja mendapat predikat Kota Layak Anak (KLA).

“Terus terang kami kaget atas kasus ini. Ada apa sebenarnya, ini harus ditelusuri. Ini menjadi tamparan keras, karena baru saja mendapat predikat kabupaten layak anak kok ada kejadian seperti ini,” terang anggota Dewan Pendidikan Kabupaten Ratna Handayani dalam releasenya.

Dia menyebut, ada kabar yang beredar di masyarakat bahwa siswa tersebut sering dibully teman-temannya saat di sekolah. Bahkan, ada juga guru yang disebutkan pernah membully siswa itu di depan teman-temannya.

“Kabar-kabar itu yang harus dipastikan kebenarannya. Kami akan komunikasi dengan Kasek tempat korban menimba ilmu, untuk memastikan dan menggali data ada apa sebenarnya,’’ tambah perempuan yang menjabat Bendara di Dewan Pendidikan ini.

Selain itu, data yang dia kumpulkan, menyebut siswa tersebut juga menjadi anggota Pasukan Petugas Khusus (Pasgassus), yakni tim khusus yang terdiri dari siswa-siswa pilihan. Tak gampang masuk tim tersebut, karena melalui seleksi ketat. Anggota Pasgassus terlatih secara mental dan fisik.

‘’Anggota Pasgassus itu sudah digembleng beneran, jadi mentalnya sudah kuat. Tidak sembarang siswa bisa masuk tim itu. Karena itu, semakin penasaran, ada apa ini sebenarnya,’’ ungkap perempuan yang juga alumni SMAN 1 tersebut. (dur)

/