kabartuban.com – Menyikapi maraknya anak jalanan (anjal) yang semakin menjamur di Kota Tuban, Dinas Sosial (Dinsos) Tuban menyatakan meski telah melakukan berbagai upaya, namun fenomena anjal terus bertambah. Hal ini disebabkan oleh datangnya anjal dari luar daerah melalui jalur perlintasan dari Surabaya dan Semarang.
Ismail, Kepala Bidang Pemberdayaan, Rehabilitasi Sosial dan PKTK Dinas Sosial, P3A, serta PMD Tuban, mengatakan bahwa mayoritas anjal yang ada di Tuban berasal dari daerah lain.
“Rata-rata dari sepuluh anjal yang kami temukan di jalan-jalan yang asli Tuban cuma dua. Yang lainnya aad yang dari Jakarta dan Semarang,” ungkap Ismail, Jum’at (21/06/2024).
Lebih lanjut Ismail mengungkapkan faktor terbesar yang menyebabkan maraknya anjal di Tuban karena kurangnya perhatian dari orang tua yang mengalami perceraian, serta pengaruh media sosial dan rekrutmen dari organisasi mafia sholawat.
“Iya, rata-rata yang kita temui itu broken home, orang tuanya bercerai, dan tidak murni itu. Kemarin ada fenomena kelompok yang bernama mafia sholawat di Semarang menggunakan jejaring media sosial Instagram dan TikTok untuk merekrut anggota anjal atau anak punk,” jelasnya pada Jumat (14/06/2024).
Pihak Dinsos dan DP3A terus mengoptimalkan upaya melalui sosialisasi di sekolah-sekolah, pengarahan guru BK, dan mengadakan bimbingan rehabilitasi kepada anjal yang telah diamankan oleh pihak Satpol PP.
Selain itu, di pihak lain, Satpol PP juga telah berusaha mengurangi jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), termasuk anjal. Satpol PP telah mengamankan kurang lebih seratus anjal yang diserahkan kepada Dinsos selama tahun 2024.
“Kami memberikan atensi di seluruh persimpangan jalan yang menjadi lokasi PMKS. Kami tetap akan menjangkau dan menangani mereka karena keberadaannya bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain, serta mengganggu estetika, keamanan, dan ketertiban umum,” ungkap Gunadi, Kepala Satpol PP,
Selanjutnya pihak Dinsos mengatakan, untuk menangani kasus ini akan membuka forum diskusi stakeholder yang melibatkan Dinas Sosial, Satpol PP, Kepolisian, Koramil, dan Dinas Kesehatan untuk mencari solusi bersama dalam menyelesaikan masalah ini. (zam/zum)