Diserang Hama, Petani Bawang Merah Terancam Merugi

700
Salah satu petani bawang merah di Kecamatan Senori saat melakukan pemupukan pada tanamanya.

Kabartuban.com – Lebih dari 15 hektar tanaman bawang merah di Kecamatan Senori dan Bangilan Tuban rusak akibat diserang penyakit. Sebagian besar tanaman yang sebenarnya siap panen rusak dan pertumbuhannya tidak maksimal, akibatnya petani terancam rugi karena produksinya menurun.

Ahmad Nur Arif, salah satu petani warga Desa Sendang, Kecamatan Senori mengatakan, tanaman bawang di desanya diserang hama sejak sepekan terakhir, termasuk lahan bawang merah miliknya yang tidak luput dari hama yang terus menyebar.

“Milik saya setengah hektar, dua mingguan ini kena hama, untungnya seminggu lagi panen, “ kata Ahmad (18/01)

Hama yang diperkirakan disebabkan oleh bakteri ini menyerang daun bawang merah, bagain daun menguning dan kering, kondisi tersebut membuat umbi (buah) bawang tidak tumbuh maksimal.

Akibat hama tersebut, produksi bawang merah diprediksi akan menurunkan hingga 20 persen dibanding biasanya. Jika biasanya lahan seluas setengah hektar yang ditanam bibit 4 kwintal mampu panen 4 ton, akibat serangan hama, produksinya maksimal hanya menghasilkan 3 ton saja dari hasil normal.

“Kalau biasanya 4 ton, paling ini 3 ton sudah bagus untuk luas lahan setengah hektar, soalnya bawangnya kecil-kecil tidak seperti biasanya,” terang  petani ini.

Tidak hanya produktifitas yang menurun, kualitas bawang yang tidak terlalu bagus juga memicu anjloknya harga bawang ditingkat petani. Normalnya harga bawang masih menembus Rp20.000/ Kilogram. “Saat ini hanya 17 ribu itu sudah paling bagus,” imbuh Ahmad.

Sementara untuk menanggulangi hama hingga masa panen yang kurang sepekan lagi sekaligus mengatisipasi penyebarannya, para petani mengunakan obat semprot secara rutin menggunakan obat jamur.

Mengahadapi kondisi ini, petani bawang hanya pasrah, mereka berharap ada bantuan bibit unggul dinas pertanian setempat.  Benih ini dibutuhkan agar lebih tahan hama dan petani dapat meminimalisir kerugian.

“Pengenya dibantu mas, bibit unggul begitu, selain petani jagung dan padi, petani bawang juga butuh perhatian, “ pungkas Ahmad. (Luk)

/