kabartuban.com – Dengan membawa Keranda dan juga banner karangan bunga dengan ucapan Turut Berduka Cita, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban menggelar aksi demo yang kedua kalinya dengan mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, Senin (20/06/2022).
Sekitar pukul 11.30 WIB arak-arakan mahasiswa tersebut datang, tampak juga demo mahasiswa ini dijaga ketat oleh petugas dari Polres Tuban, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) dan Damkar, serta anggota Kodim 0811 Tuban. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pembacaan tahlil di depan Kantor Pemkab Tuban.
Kelompok mahasiswa tersebut kembali menyuarakan kritiknya terhadap satu tahun kepemimpinan Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky beserta Wakil Bupati, Riyadi. Dimana tepat hari ini adalah satu tahun kepemimpinannya. Dalam aksi tersebut, para aktivis masih membawa tuntutan yang sama.
Di tengah-tengah demo tersebut juga tampak hadir Kasatpol PP dan Damkar Tuban ,Gunadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tuban, Endro Budi Sulistyo, dan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfotiksan) Kabupaten Tuban, Arif Handoyo.
“Kami bertiga sudah mendapatkan mandat, sudah mendapatkan delegasi untuk menerima teman-teman semua. Oleh karena itu kami tawarkan beraudiensi perwakilan, kalau memang ada yang perlu disampaikan bahkan tertulis pun kami siap membawakan. Jadi kami terima audiensi di salah satu ruangan (Pemkab Tuban) kami persilahkan,” tutur Gunadi.
Namun, tawaran yang diberikan kepada mahasiswa nyatanya menerima penolakan. Hal tersebut lantaran demonstran hanya ingin bertemu Bupati Tuban agar melakukan klarifikasi juga penyampaikan terkait apa yang para demonstran tanyakan.
“Kami hanya ingin klarifikasi dan penyampaian dari Mas Bupati karena kita sudah datang kesini sampai 2 kali namun tidak kunjung ditemui,” ucap salah satu mahasiswa dalam orasinya.
Diketahui dalam aksi sebelumnya, para mahasiswa dari PC PMII Tuban membawa 9 (Sembilan) tuntutan. Diantaranya;
1. Berikan izin sesuai ketentuan Peraturan Bupati mengenai berdirinya Indomaret dan Alfamart yang melanggar ketentuan.
2. Kembalikan jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang di Demosi ke jabatan sebelumnya atau yang setara sesuai dengan surat rekomendasi dari KASN.
3. Segera lakukan pemetaan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan kerja yang ada dalam industrialisasi di Kabupaten Tuban.
4. Perhitungan Skor Pendidikan Keagamaan pada PPDB 2022-2023.
5. Manfaatkan anggaran pendidikan sebagai bentuk pembangunan SDM, bukan hanya persoalan rehab dan pembangunan gedung.
6. Patuhi segala prosedur undang Kementrian Dalam Negri RI sekaligus penerapannya.
7. Sesuai tagline ‘Mbangun Deso Notho Kutho” segera realisasikan dan pemerataan pembangunan jalan.
8. Berikan fasilitas kesehatan lansia baik fasilitas berobat maupun kemudahan dalam administrasi kesehatan.
9. Segera tindak lanjut penanganan virus PMK di Kabupaten Tuban. (hin/dil)
Kepada awak media, Khoirukum Mimmuaini KC PMII Tuban memberikan tanggapan terkait aksi tahlil yang dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa, dimana menurutnya puluhan mahasiswa tersebut mendoakan untuk hati Nurani dari Mas Bupati terketuk.
“Tadi itu kita mendoakan bupati agar hati nuraninya bisa diketuk, tetapi waktu tahlil kita sudah dilaksanakan, sudah di eksekusi, ternyata doa kita tidak sampai kepada hatinya mas bupati,”pungkasnya.
Ditanya mengenai tindak lanjut demo ini, Ketua PMII tersebut menjawab bahwa akan terus ditindak lanjuti karena hal tersebut merupakan komitmen dari puluhan mahasiswa tersebut. Mengenai ketidakhadiran bupati ia juga menambahkan bahwa dari dinas terkait mengatakan bahwa sedang kegiatan.(hin/dil)