kabartuban.com – Dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digaungkan oleh pemerintah sebagai upaya pemulihan dampak pandemi Covid-19, PT Semen Indonesia (Persero) TbK (SIG) menggelar Pelatihan Pertanian Terpadu ‘Budidaya Sapi, Domba, Ayam, dan Pengelolaan Limbah Peternakan’ untuk para peternak binaan SIG di Kabupaten Tuban. Program yang sedang berlangsung ini diselenggarakan pada tanggal 15-16 September 2021.
Bekerjasama dengan perusahaan di bidang bio energy (Biogas) sekaligus menjadi konsultan peternakan dan pertanian terpadu, PT Swen It dan UPT Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak (UPT PT dan HMT) Tuban, SIG berupaya mengupgrade kemampuan para peternakan dalam mengelola hewan ternak. Sudah dari 45 peternak binaan SIG dari 12 desa di Kecamatan Merakurak, Kerek, Semanding, dan, Plumpang diberikan pengetahuan mengenai pengelolaan peternakan mulai dari pemilihan bibit unggul, pengelolaan pakan, analisa usaha hingga ke pengelolaan limbah.
Edy Saraya, selaku GM of Corporate Social Responsibility SIG menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari program SIG Mandiri untuk membina dan memberdayakan usaha peternakan agar lebih produktif. Diberikan materi cara mengelola limbah ternak agar lebih memilki banyak manfaat dan memiliki nilai dari segi ekonomi.
“Dari pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan sebuah ekosistem pertanian dan peternakanterpadu. Mulai pakan ternak, hewan ternak, hingga kotoran ternak semua bisa bermanfaat. Kotorannya bisa menjadi pengganti LPG, listrik, hingga pupuk. Mudah-mudahan ilmu ini bisa kita terima untuk meningkatkan produktivitas usaha ternak,” jelas Edy Saraya saat membuka pelatihan yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kabupaten Tuban dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Tak hanya itu Edy Suraya juga menambahkan bahwa SIG tidak hanya memberikan pengetahuan tentang teori peternakan, namun juga akan berkomitmen agar program ini dapat benar-benar ditererapkan. Setelah pelatihan ini, diharapkan para peternak bisa mengaplikasikan mengelola peternakan dari hulu ke hilir agar banyak pihak , individu maupun secara kelompok bisa melahirkan siklus ekonomi baru dan melahirkan usaha-usaha baru di sektor peternakan.
Salah satu peternakan sapi asal Desa Sugihan , Kecamatan Merakurak, Sugiyanto sebelumnya telah mendapatkan bantuan juga pendampingan dari SIG mengaku telah mendapatkan ilmu baru dan merasakan manfaatnya dari program tersebut.
“Awalnya hanya usaha penggemukan sapi, sekarang juga mengelola breeding sapi. Alhamdulilah dari beternak sapi ini saya merasakan banyak manfaatnya. Tidak hanya dari penjualan sapi, namun juga pemanfaatan kotoran sapi untuk pemupukan tanaman kelengkeng,” jelasnya.
Selama ini, Sugiyanto hanya memanfaatkan kotoran ternaknya untuk pupuk tanaman. Namun setelah mengikuti pelatihan, ia tertarik untuk mencoba memenanfaatkan kotoran sapi untuk biogas. Tak hanya itu ia juga baru mengetahui bahwa air kencing sapi juga memiliki nilai ekonomis jika dimanfaatkan dan dikelola dengan baik. (hin/dil)