Heboh Hepatitis Akut Misterius, Menko PKM: Biaya Perawatan Ditanggung BPJS

12
Kepala Dinas Kesehatan


kabartuban.com-
Baru-baru ini Hepatitis akut misterius membuat heboh dunia, termasuk Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) langsung mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah penyebaran kasus hepatitis akut misterius itu, salah satunya adalah memperkuat fasilitas kesehatan (faskes).

“Penguatan faskes dengan adanya rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus hepatitis akut yang berat seperti Rumah Sakit Sulianti Saroso. Termasuk pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis pasti terkait penyebab hepatitis akut berat ini,” ujar Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi seperti dikutip dari YouTube Kementerian Kesehatan.

Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ditunjuk sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen hepatitis akut. Kemenkes juga sudah mengirimkan surat kewaspadaan kepada Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota.

Surat kewaspadaan tersebut adalah Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya. Hal tersebut sebagai upaya peningkatan kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian infeksi hepatitis akut pada anak. Diharapkan, setiap kasus yang punya gejala serupa dengan hepatitis akut misterius segera dilaporkan.

Dokumentasi surat edaran dari Direktur RSUD Tuban

Sementara itu Direktur RSUD Tuban Mashudi memberikan arahan agar masyarakat menarapkan gaya hidup sehat dan selalu patuhi protokol kesehatan .

“Alhamdulillah sampai dengan hari ini tidak ada , namun untuk mencegah hal itu terjadi kami selalu mensosialisasikan kepada warga masyarakat agar membiasakan PHBS(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan selalu patuhi Prokes” Tutur Direktur RSUD dalam wawancara virtual kami.

Tak hanya Direktur RSUD, Kepala Dinas kesehatan  Bambang Priyo Utomo juga mengungkapkan bahwa Tuban juga berpotensi maka dari itu himbauan untuk warga masyarakat mulai di berlakukan , mulai dari sosialisasi melalui media sosial.

“Potensinya jelas ada, tapi masish belum adalaporann baik puskesmas juga rumah sakit, maka dari itu kami menghimbau untuk warga masyarakat agara tetap menerapkan 5M ,  jaga kebersihan makan dan minum” Terang Kadis Kesehatan Bambang Priyo Utomo. (Nat/Iim)

 

 

/