Inflasi di Tuban Tinggi, Pemkab Optimalkan Sektor Pangan

5

kabartuban.com – Pemerintah  Kabupaten Tuban berkomitmen untuk menekan inflasi yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Hal tersebut disampaikan  oleh Bupati  Tuban,Aditya Halindra Faridzky, S.E. Setelah melakukan rakornas pengendalian inflasi secara virtual yang dipimpin oleh Presiden RI,Ir Joko Widodo, diruang Dandang Wacana Setda Tuban.

Mas Bupati, saapaan akrabnya mengungkapkan, inflasi  di Kabupaten Tuban masih tergolong tinggi. Kondisi tersebut disebabkan karena  harga bahan pokok dan sejumlah barang yang terbilang tinggi.

“Karena Pemkab Tuban akan berupaya menekan Standart Satuan Harga (SSH) dan indeks harga konsumen,” ungkap Bupati Tuban.

Pemkab Tuban juga berupaya untuk mengatur komoditi pangan yang beredar di Kabupaten Tuban, diantaranya dengan mengatur kestabilan harga, mengatur arus penawaran dan permintaan (supply and demand). Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lonjakan harga atau penurunan harga yang drastis ketika terjadi panen maupun saat kelangkaan barang.

Bupati Tuban juga mengungkapkan akibat pendemi ini pertumbuhan ekonomi di Tuban mengalami penurunan hingga mencapai 0.83%. Salah satunya disebabkan oleh sektor industri dan pengolahan yang menjadi penyumbang DPRD terbesar di Kabupaten Tuban ikut mengalami penurunan.

“Akan kita kaji lebih lanjut sehingga diketahui seluruh faktor yang mempengaruhi inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tuban,” jelasnya.

Melihat kondisi tersebut, Bupati Tuban yang biasa disapa Mas Lindra juga menekankan akan mengoptimalkan sektor pangan tersebut. Hasil pertanian akan disimpan di Resi Gudang untuk menjaga ketersediaanya. Pemkab Tuban juga melakukan pengawasan dan penentuan harga komoditi pangan di Pasar.

“Akan dilakukan juga operasi pasar dan menentukan standar harga di Pasar,” jelasnya.

Tampak hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Tuban, H.Riyadi, S.H., Sekda Tuban, Dr. Ir. Budi Wiyana, M. Si beserta sejumlah pimpinan OPD, Perwakilan Bulog dan Perbankan di Kabupaten Tuban. (Nat/Dil)

/