kabartuban.com – Jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), harga kebutuhan bahan pokok di Tuban masih relatif stabil. Tidak terlihat kenaikan harga yang signifikan akibat menguatnya wacana kenaikan harga BBM. Hanya beberapa komoditi yang mengalamai kenaikan harga, misalnya cabai merah yang beberapa pekan yang lalu berada pada kisaran harga 15 ribu rupiah, kini sudah mencapai 26 ribu rupiah, Kamis (6/11/2014).
Sebagaimana dilansir oleh sejumlah media nasional, bahwa rencananya pemerintah akan menaikan harga BBM pada bulan november ini. Kendati sudah masuk pada penghujung pekan pertama di bulan November, belum ada kepastian kapan pemerintah akan menaikan harga BBM dan berapa besarannya.
Hampir seluruh rakyat Indonesia menanti cemas kebijakan pemerintah tersebut, tidak terkecuali para pedagang di Pasar Baru Tuban. Meskipun belum ada lonjakan harga kebutuhan pokok, namun sejumlah pedagang mulai mempersiapkan diri guna menghadapi harga baru BBM yang otomatis berdampak pada harga barang dagangannya.
Seorang pedagang lombok di Pasar Baru Tuban, Sutomo mengatakan, “Harga sembako masih biasa saja mas, kalau harga cabai memang naik. Tapi bukan soal menjelang kenaikan BBM, karena harga cabai memang naik turun. Pekan lalu 15 ribu, sekarang 26 ribu, itu sudah biasa,” tuturnya.
Menanggapi rencana pemerintah untuk menaikan harga BBM, Sutomo berpendapat, “Saya ini orang kecil, kalau berat sih berat mas. Tapi saya cuma khusnudhon saja, pemerintah itu kan isinya orang pintar – pintar, mereka pasti lebih tahu lah apa yang terbaik,” ucapnya lirih.
Sementara itu, sejumlah pedagang lain yang ditemui wartawan media ini mengaku bahwa mereka mulai memperbanyak stok barang yang sirkulasinya lancar, guna mengantisipasi lonjakan harga pasca kenaikan BBM nanti.
Hingga berita ini diturunkan, besaran harga kenaikan BBM belum dipastikan. Namun sejumlah pengamat dan profesional memprediksi bahwa kenaikan harga pada kisaran 1000 hingga 3000 rupiah / liter. (im/riz)