kabartuban.com – Akibat luapan sungai (kali) Kening yang merupakan anak sungai bengawan solo, sejumlah Desa di Kecamatan Parengan tergenang banjir. Akibatnya, akses jalan terganggu, sehingga hampir Seratus Lebih Kepala Keluarga (KK) tidak bisa beraktifitas dan mobilitas.
Dari data yang dihimpun wartawan media ini, Joko Ludiono selaku Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban menerangkan, ada dua Desa di Kecamatan Parengan yang terisolir, yakni Desa Brangkal dan Desa Selogabus.
Joko melanjutkan, Genangan air mencapai ketinggian kurang lebih setinggi lutut orang dewasa. Saat ini pihaknya sudah terjun ke lapangan bersama tim Search and Rescue (SAR) BPBD dengan membawa perahu karet untuk mengevakuasi warga yang terisolir ke tempat yang lebih aman.
“Tim kami sudah terjun ke lokasi begitu mendapatkan laporan dari camat setempat, dan membawa perahu karet,” terang Joko
Sementara Itu, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Didik Purwanto selaku Camat Parengan, membenarkan jika di wilayah setempat terdapat sedikitnya 9 Desa yang terdampak banjir akibat luapan sungai Kening yang hulunya berada di Kecamatan Jatirogo dan Senori.
“Desa Selogabus lumayan parah, di Desa ini dua dusun yakni Juwet dan Polo terisolir, akses jalan dari dan menuju dusun itu tergenang cukup dalam,” katanya.
Didik menambahkan, pihaknya mendapat informasi dari perangkat desa setempat, air meluber ke pemukiman warga sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi, dan terus meluas hingga desa-desa di bantaran anak sungai bengawan solo tersebut.
“nformasi dari perangkat desa kami, air datang sekitar pukul dua pagi, dan warga memang sudah waspada karena sebelumnya sudah ada peringatan,” terang camat Parengan itu. (har/riz)