Kemenkes Temukan Kasus Pertama Cacar Monyet di Indonesia

254
ilustrasi

kabartuban.com – Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengonfirmasi kasus pertama cacar monyet di Indonesia. Pasien tersebut berusia 27 tahun dan saat ini tengah menjalani perawatan.

“Hari ini pasiennya ada satu yang terkonfirmasi dari DKI Jakarta, laki-laki. Dapat laporan pemeriksaan PCR tadi malam,” kata juru bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril dalam konferensi pers.

Dia juga menyatakan bahwa pasien tersebut baru pulang dari luar negeri.

“pasien 27 tahun ini laki-laki dan memang baru habis bepergian ke luar negeri,” ungkap Syahril.

Juru bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa pasien virus cacar monyet pertama di Indonesia mengalami beberapa gejala. Pasien mengalami gejala cacar monyet pada Minggu (14/8/2022).

“Dengan gejala di tanggal 14 itu ada demam, kemudia ada pembesaran kelenjar limfa. Tapi keadaan baik, artinya tidak sakit berat,” ungkap Syahril.

“Dan ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan, kaki, dan sebagian di alat genitalia,” imbuhnya.

Baca juga: Jadi Angin Segar Bagi Pemohon, Bupati Tuban Terbitkan SK TPA dan TPT Gedung

Sebelumnya, Dr dr H Prasetya Mawardi SpKK dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI) merinci gejala cacar monyet biasanya kerap dilaporkan pada tubuh bagian atas, berbeda dengan cacar air yang dimulai dari lesi muncul di wajah dan berakhir menyebar ke nyaris seluruh bagian tubuh.

“Lesi karena cacar monyet lebih banyak muncul di bagian wajah atau anggota gerak atas atau tangan,” katanya dalam konferensi pers PB IDI.

Gejala ruam atau lenting di pasien cacar monyet kerap diikuti :

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Sakit punggung
  • Kedinginan
  • Kelelahan
/