Komunitas Blakra’an Tuban Gelar Offroad Alihkan Stres Corona

6
Komunitas Jaran Blakra'an Tuban saat melakukan kegiatan Offroad.

kabartuban.com – Setelah sekian lama membatasi aktivitas di luar rumah serta menerapkan self quarantine, banyak orang sudah mulai merasakan kejenuhan dan ketidaknyamanan secara psikologis dalam situasi Covid-19 saat ini. Sejumlah kelompok masyarakat memilih melakukan aktifitas kegiatan hobi untuk menghilangkan kejenuhan mereka.

Salah satu kegiatan yang dilakukan masyarakat adalah Offroad. Komunitas Jaran Blakra’an Tuban (JBT) merupakan salah satu komunitas di Tuban yang rutin melakukan kegiatan Offroad. Rafika Fahra, salah satu anggota komunitas JBT menjelaskan bahwa selain melakukan kegiatan rutin, juga sebagai kegiatan untuk menghibur diri.

“Iya memang benar, kegiatan yang kami lakukan juga merupakan pengalihan persoalan Covid-19. Kita kan sudah berbulan-bulan tidak keluar rumah,” jelasnya.

Rafika menambahkan, kegiatan Offroad di tengah masa pandemi yang dilakukan tersebut merupakan inisiatif dari teman-teman komunitasnya, karena memang seluruh event ditiadakan selama masa pandemi ini. Kegiatan tersebut juga hanya diikuti oleh 5 sampai 7 mobil Offroad saja.

“Meski kegiatannya di tengah pandemi, kami juga mematuhi protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah, seperti memakai masker, bawa Hand Sanitizer dan menjaga jarak supaya tidak terjadi kerumunan,” tambahnya.

Kepada media ini, Rafika menjelaskan, kegiatan Offroad yang dilakukan juga tetap melihat situasi dan kondisi yang ada. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan dibeberapa titik yaitu di Alas Pakah Plumpang dan Alas Tluwe Soko.

Menanggapi hal itu, Richa Amalia mahasiswi Psikologi yang sedang menempuh Pendidikan di Universitas Negeri Malang mengungkapkan bahwa meskipun kegiatan dilakukan di luar rumah, yang terpenting ada pelampiasan rasa stres selama self quarantine.

“Menurutku kegiatan-kegiatan seperti itu bisa mengurangi stres karena pandemi ini. Karena kalau terlalu fokus banget sama pemberitaan Covid-19 ya gitu, bisa timbul cemas dan khawatir sendiri,” jelasnya.

Richa juga menambahkan bahwa terlalu banyak membaca pemberitaan tentang Covid-19 di media masa dapat menimbulkan stres pada diri seseorang dan juga dapat menimbulkan rasa khawatir yang berlebihan. (wid/dil)

/