kabartuban.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tuban melaunching maskot Si Ronggo dan melaksanakan tahapan pengundian nomor urut Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tuban pada Pilkada 2020. Bertempat di gedung Javanilla, Jalan M Yamin, pengundian dihadiri seluruh paslon dan sejumlah undangan seperti seperti kapolres Tuban, Dandim Tuban, Sekertaris Daerah Tuban dan sejumlah pendukung masing masing pasangan calon.
Adapun, penetapan nomor urut sesuai Peraturan KPU (PKPU) Nomor 15 yang sudah diubah menjadi PKPU Nomor 5 Tahun 2020, bahwa saat ini pelaksanaan penetapan nomor urut pasangan calon.
“Hari ini tahapannya pengundian nomor urut paslon yang sudah ditetapkan pada 23 September 2020 kemarin,” jelas Fathul Ihsan, Ketua KPU Tuban.
Dia menjelaskan, pengundian nomor urut ini dilaksanakan dalam rapat pleno terbuka sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) PKPU RI. Hasilnya, KPU menetapkan pasangan Khozanah Hidayati – Muhammad Anwar sebagai nomor urut 1, pasangan Aditya Halindra Faridzky – Riyadi nomor urut 2, dan pasangan Setiajit – RM. Armaya Mangkunegara mendapatkan nomor urut 3.
“Nomor urut nantinya menjadi dasar untuk mencetak surat suara pemilihan,” katanya.
Lebih lanjut, setelah penetapan nomor kampanye dapat dimulai pada 26 September 2020, dengan ketentuan dan aturan baru mengingat kerawanan ditengah pandemi, diantaranya, penghapusan metode kampanye pengumpulan massa. Seperti rapat umum, bazar, jalan santai, dan semua jenis kegiatan yang dapat mengundang banyak orang.
“Yang diatur adalah rapat terbatas, dan dibatasi maksimal 50 orang peserta setiap acara. Untuk metode kampanye dengan rapat umum, bazar, jalan santai sudah dihapus,” tegasnya.
Disamping menetapkan nomor urut bagi Paslon, KPU Tuban juga melaunching maskot dan jinggel serta menetapkan slogan Tuban ayem tentrem pada pilkada tahun ini. Harapannya masyarakat Tuban tetap guyup dan rukun ditengah perbedaan pilihan calon.
“Launching maskot dan jinggel ini merupakan simbol bentuk kesiapan KPU Tuban dalam melaksanakan seluruh tahapan awal hingga akhir,” pungkas Fathul Ihsan ini. (luk/dil)
